Sinarmu.co – Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali membuat gaduh warganya. Hal itu lantaran pihaknya melontarkan isu radikalisme dan mengatakan terdapat bunker senjata di salah satu masjid di Sedati.
Isu tersebut ia sampaikan saat pidato pelantikan MWCNU Wonoayu, Minggu (6/2/2022). Lebih jelas, Muhdlor menyebut ada 15 kecamatan di Sidoarjo yang terafiliasi paham radikal.
Melansir fasco.id, menanggapi hal tersebut Pemuda Muhammadiyah berharap adanya keterbukaan data. Adit Hananta Utama Ketua Pimpinam Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Sidoarjo mendesak Muhdlor untuk segera mengungkapkan datanya. Hal tersebut, katanya, agar tidak menjadi fitnah bagi umat Islam.
“Apa yang disampaikan Bupati Sidoarjo tentu bukan omong kosong, kami yakin fakta itu benar-benar ada. Karena itu, temuan bunker senjata itu harus diungkap dan diproses hukum. Jika tidak, narasi itu justru akan menjadi fitnah bagi umat Islam,” ujarnya, Selasa (15/2/2022).
Pihaknya mengapresiasi langkah pemerintah dalam mendeteksi dini paham radikalisme. Namun, lanjut Adit, deradikalisasi akan lebih optimal jika pemerintah menggandeng banyak instrumen, khususnya ormas Islam.
“Pemerintah tidak akan sanggup menjalankan tugas deradikalisasi itu hanya menggunakan instrumen pemerintahan saja. Ada Muhammadiyah, NU, LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), dan ormas lain yang dapat bersinergi mengoptimalkan deradikalisasi,” tegasnya.
Pemuda Muhammadiyah Turunkan Tim Untuk Meninjau Masjid-Masjid, Cek Fakta!
Sejumlah pengurus PDPM Sidoarjo dan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muhammadiyah (KOKAM) mendatangi beberapa masjid di Sedati, Jumat (18/2). Mereka mendatangi tiga masjid, Nurul Falah Semampir, Al-Islam Banjar Kemuning dan Masjid Al-Amin di Desa Sedati Agung.
Dalam kunjungannya, Pemuda Muhammadiyah bertemu dengan Ketua Cabang Muhammadiyah Sedati, Arifin Haryanto. Ia memaparkan terdapat lima masjid di Sedati di bawah pengelolaan Muhammadiyah. Pihaknya menegaskan bahwa semua masjid Muhammadiyah di Sedati aman, setiap aktifitasnya terpantau dan tidak ada bunker senjata.
Senada dengan itu, Ketua Takmir Masjid Al Islam, Ahmad Mustofa menegaskan, masjidnya aman. Tidak terdapat aktifitas apapun di masjid tersebut yang bertentangan dengan semangat nasionalisme dan menentang hukum yang berlaku.
Mustofa menyayangkan, sebagai pemimpin, Bupati Sidoarjo seharusnya tabayyun terlebih dahulu sebelum menuduh ada bunker senjata di masjid. Sebab itu akan membuat pengurus takmir saling mencurigai satu sama lain.
Instruksi Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Sidoarjo
Ketua PDPM Sidoarjo, Adit Hananta Utama menegaskan, pihaknya serius ingin memastikan kondisi masjid-masjid di Sedati. Khususnya di bawah pengelolaan Muhammadiyah. Untuk itu, ia meminta Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Sedati untuk menjaga masjid-masjid Muhammadiyah bersama KOKAM.
Lebih lanjut Adit mengatakan, Bupati Sidoarjo harus segera menunjukkan kebenaran soal bunker senjata. Hal itu untuk menghindari fitnah maupun stigmatisasi terhadap Islam.
“Kalau ada masjid yang menyimpan senjata, seharusnya Polisi sudah melakukan tindakan. Karena itu jelas melanggar hukum yang berlaku,” ujar Adit.
Menurutnya, Pemuda Muhammadiyah tidak akan membiarkan adanya fitnah terhadap Islam. “Saya yakin, teman-teman dari ormas maupun organisasi kepemudaan berbasis Islam juga akan tersinggung jika Islam atau masjidnya mendapat tuduhan sebagai basis penyebaran paham radikalisme,” pungkas Adit.
Baca juga: Dapur Umum MDMC Kabupaten Pasuruan, untuk Bencana Banjir Pasuruan