Sinarmu.co – Bunuh diri adalah salah satu permasalahan serius Indonesia saat ini. Bunuh diri adalah tindakan seseorang untuk mengakhiri hidupnya karena alasan tertentu.
WHO memperkirakan pada tahun 2020 angka kejadian bunuh diri secara global mencapai 2,4 per 100.000 jiwa. Sementara itu, di Indonesia, angka kematian akibat bunuh diri mencapai 1.800 kasus per tahun. Tindakan ini bisa terjadi pada semua kelompok usia, baik dewasa, lansia, remaja, maupun anak-anak.
Menurut WHO, kematian akibat bunuh diri dapat semakin meningkat setiap tahunnya. Terlebih di zaman yang serba cepat dan perubahannya begitu drastis ini. Sehingga perlu adanya pemahaman mengenai kemungkinan risiko bunuh diri pada seseorang.
Kita bisa mencegah orang di sekitar kita bunuh diri dengan mengenali faktor penyebabnya. Serta mengetahui bagaimana ciri-ciri orang yang kemungkinan hendak mengakhiri hidupnya.
Melansir alodokter.com, sekitar 90 persen kasus bunuh diri pemicunya adalah masalah psikologis atau gangguan mental. Seperti depresi, skizofrenia, gangguan bipolar, dan gangguan kecemasan. Selain itu, orang yang mengalami kekerasan atau pelecehan, termasuk pelecehan seksual, juga berisiko untuk bunuh diri.
Apa Tanda-tandanya?
Orang yang akan bunuh diri bisa kita ketahui lewat beberapa tanda atau ciri-ciri yang nampak. Beberapa ciri tersebut antara lain:
- Sering membicarakan kegelisahannya
- Membicarakan tentang kematian
- Merasa putus asa dan tidak memiliki semangat untuk hidup
- Mudah tersulut kemarahan dan secara tiba-tiba
- Hilangnya nafsu makan, hingga berat badan semakin turun
- Sulit tidur dan sering merasa sedih, cemas, atau stres
- Menarik diri dari keramaian, dari aktivitas sehari-hari, termasuk keluarga
- Menyimpan atau menggunakan narkoba (obat-obatan terlarang), dan
- Yang paling berbahaya adalah saat mereka mengucapkan perpisahan dengan melakukan sesuatu yang membahayakan nyawanya.
Bagaimana Cara Pencegahannya?
1. Ajak Berbicara Dengan Hangat
Orang yang akan bunuh diri biasanya stres, karena ada permasalahan yang tidak bisa ia selesaikan. Ia merasa tidak mampu untuk menghadapinya, dan tidak tahu harus bagaimana.
Maka ajaklah mereka berbicara. Tentunya dengan cara yang hangat dan coba membangun suasana yang akrab. Selain itu, jadilah pendengar yang baik untuk mereka, dengan begitu, mungkin kita bisa memberikan kehangatan dan mengisi ruang kosong di hati mereka.
2. Membantu Mencarikan Problem Solving
Orang yang akan mencoba bunuh diri merasa bahwa tidak ada yang bisa menyelesaikan masalahnya. Ia menganggap seolah tidak ada lagi jalan keluar setiap permasalahan yang ia hadapi. Maka dengan pendekatan yang baik, kita bisa menawarkan apa yang bisa kita bantu untuk dia.
Kita perlu memberikan keyakinan, bahwa bersama dengan permasalahan Allah telah memberikan kemudahan. Seperti yang tertuang dalam QS. Al Insyirah ayat 5-6. “Sungguh bersama dengan kesulitan, terdapat kemudahan.” Jika kamu merasa tidak mampu memberikan solusi, maka cobalah melibatkan keluarga, atau psikolog jika diperlukan.
3. Temani Dia, Jangan Biarkan Dia Kesepian
Kebanyakan mereka melakukan bunuh diri secara sembunyi-sembunyi. Walaupun kadang mereka ingin menyendiri, pastikan bahwa kita tetap bisa mengawasi tingkah lakunya. Usahakan, selalu ada orang yang mendampingi di sekitarnya.
Selain itu, penting juga untuk menjauhkan benda-benda tajam dari jangkauan mereka. Atau benda lain yang memungkinkan untuk percobaan bunuh diri, seperti tali tambang.
4. Cara Paling Aman Adalah Berkonsultasi Dengan Psikolog
Cara terakhir yang bisa kita lakukan adalah dengan berkonsultasi kepada yang mumpuni. Kita bisa memulai pembicaraan dengan psikolog dan atau psikiater. Dengan begitu, mereka akan memberikan pengarahan yang lebih tepat. Psikolog atau psikiater, nantinya akan melakukan penanganan tergantung pada penyebab yang mendasari pikiran dan perilakunya untuk bunuh diri.
Kunci dari pencegahan bunuh diri pada seseorang ini adalah kepedulian. Kepedulian dari keluarga dan orang terdekat untuk membantu dan mencari jalan keluar dari permasalahan yang sedang mereka hadapi.
Sumber: Alodokter