Berita

Sepasi Bahas dan Sikapi Pergaulan Bebas Masa Kini

Sepasi Bahas dan Sikapi Pergaulan Bebas Masa Kini

Sepasi Bahas dan Sikapi Pergaulan Bebas Masa Kini – Laporan A’yunina Adiyanti Pratiwi


Sinarmu.co – Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) SMP Muhammadiyah 4 Gempol menggelar acara seminar bertajuk  “Sepasi”  (Sekelompok Pelajar Berliterasi). Agenda itu bertempat di aula SMP Muhammadiyah 4 Gempol dengan mengusung tema “Menyikapi Pergaulan Bebas Di Masa Kini”. (Rabu, 22/2/2023)

Seminar kali ini mewajibkan seluruh peserta didik kelas 7,8 dan 9 berjumlah 90 orang untuk hadir berpartisipasi. Tak lupa hadir pula Kepala SMP Muhammadiyah 4 Gempol, Mukhammad Yusuf dan Ketua Umum  PR IPM SMP Muhammadiyah 4 Gempol, Ipmawan Bima Satrya Ardiansyah. Sementara narasumber seminar ini adalah Pustakawan perpustakaan KH. Ahmad Dahlan Masjid Al Jihad, Fahris Haria Febrilian.

Dalam sambutannya sekaligus membuka acara, Mukhammad Yusuf mengapresiasi insiatif PR IPM SMP Muhammadiyah 4 Gempol dalam mengangkat isu penting di kalangan remaja khususnya pelajar SMP. Ia juga mengapresiasi peran Pembina IPM, Firda Fajariani Safitri dalam membimbing dan mengarahkan PR IPM.

Baca juga : Muhammadiyah Gelar Pameran Seni Bertajuk "Nyanyi Sunyi" Simak Selengkapnya di sini

“Pemilihan diksi itu sangat penting terutama dalam memberikan penamaan suatu acara. Makna berliterasi dalam Sepasi memiliki arti proses menuju pelajar yang literat yang senang dengan aktivitas membaca menulis, berdiskusi, berdialog tentang ilmu pengetahuan,” ujar Yusuf yang juga sekretaris PCPM Gempol itu.

“Harapannya dengan digelar acara ini siswa-siswi dapat memahami dan sadar bahwa pergaulan bebas atau aktivitas nirmanfaat serupa ialah sangat tidak selaras dengan ajaran Islam. Bahkan dalam Al-Quran sudah Allah mengingatkan untuk menghidari zina. Sebagaimana yang tercantum dalam surah Al-Isra ayat 32 Walaa taqrabu zinaa innahuu kaana faakhisyatan wasaaa a sabiilaa,” pungkas Yusuf.

Agenda Seminar

Acara dilanjutkan sesi acara inti, seminar. Untuk menarik perhatian peserta, narasumber telah menyiapkan materi yang menarik lengkap dengan hadiah-hadiah yang membangkitkan semangat belajar.

Pertama-tama, Fahris menjelaskan pengertian secara umum apa yang dimaksud dengan pergaulan bebas. Yaitu jalinan interaksi pertemanan antar manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang menjurus dalam hal negatif seperti mengonsumsi obat-obatan terlarang, minum-minuman keras, judi, yang sering terjadi di kalangan dewasa dan remaja namun tidak menutup kemungkinan anak-anak sudah mulai terpapar.

Kemudian narasumber menekankan bagaimana sebagai pelajar muslim menyikapi pergaulan bebas dengan menjaga nilai Islam dalam pergaulan dan kehidupan bersosial.

“Kita sebagai manusia yang dikaruniai akal oleh Sang Khaliq. Seharusnya dengan kemampuan berfikir itu kita gunakan untuk memahami perbedaan mana perbuatan yang baik dan salah dengan disandarkan pegangan hidup kita yakni Al-quran sebagai Hudanlinnas. Terlebih lagi kita sebagai muslim harus menjaga dan memegang teguh akhlak baik kita dalam pergaulan dan kehidupan bersosial. Karena menjaga akhlak baik juga bagian dari upaya menyempurnakan iman,“ jelas Fahris.

Pengalaman Kuliah di Tiongkok

Dalam seminar itu ia juga sempat berbagi cerita pengalaman semasa berkuliah di Tiongkok. Sebagaimana kita ketahui, Tiongkok sudah umum dikenal sebagai negara komunis yang didominasi Ateis atau masyarakat yang tidak percaya adanya tuhan.

“Kuliah di luar negeri ini khususnya Tiongkok sebenarnya tidak jauh beda dengan yang kuliah yang dekat. Karena pasti godaanya malas dan tidak rajin belajar. Atau menghabiskam banyak waktunya untuk jalan-jalan. Alih-alih menuntut ilmu. Hal itu menurut saya hanya menyia-nyiakan uang beasiswa saja. Mungkin yang jadi perbedaan yang tampak jelas itu kita di sekililingi banyak orang ateis atau non muslim yang punya kebiasaan dan aktivitasnya yang sangat beda. Contohnya senang makan babi dan minum minuman keras. Tapi alhamdulillah di Tiongkok sendiri juga ngga sedikit jumlah masjid yang otomatis jadi halal centre-nya distrik tersebut. Jadi pasti dikelilingi rumah makan halal dan supermarket penyedia bahan makanan halal,”  ujarnya.

Baca : Majelis Pustaka PDM Kabupaten Pasuruan Rampungkan Buku Dakwah KH. Ahmad Dahlan di Pasuruan, simak selengkapnya di sini

Intinya ketika kita memutuskan untuk kuliah jauh atau melalukan bepergian safar ke tempat jauh hendaknya hati-hati. Agar tidak mudah terpengaruh dan tergiur sehinga menjadikan moral kita rusak dan membiarkan kesesatan merusak akidah kita.

Untungnya di sana saya juga berkesempatan bergabung dalam Pimpinan Cabang Istimewa (PCIM) Tiongkok yang sering juga berkolaborasi dengan komunitas muslim dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok untuk menggelar kegiatan positif seperti  pengajian, lomba badminton, seminar kepenulisan.

Pintar Bergaul Dapat Hindari Pergaulan Bebas

Sebagai penutup Fahris berpesan kepada seluruh peserta yang hadir untuk pintar dalam memilih pergaulan sebelum terlambat atau lebih parah terjerumus kepada pergaulan bebas.

“Semoga apa yang kita diskusikan pada acara seminar kali ini tidak hanya menjadi bahasan di sini saja, tapi bisa dibawa keluar dan menggugah kesadaran teman-teman untuk menghindari pergaulan bebas. Sehingga tidak terjerumus masuk kedalamnya dan harus mengalami dampak negatifnya atau efek buruk di kemudian hari,” pungkasnya.


Kontributor : A’yunina Adiyanti Pratiwi (Sekretaris Bidang Perkaderan Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah SMP Muhammadiyah 4 Gempol)

“Sepasi Bahas dan Sikapi Pergaulan Bebas Masa Kini”

About Author

sinarmu

Sinarmu.co | Mencerahkan semesta

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *