Kreasi

Pocong-pocongan – Si Gembul Gemoy Episode 2

Pocong-pocongan – Si Gembul Gemoy Episode 2

Pocong-pocongan – Si Gembul Gemoy Episode 2. Cerpen karya Salman Fajrus Sobakh


Malam itu kampung rawa riwi tampak gelap dan dipenuhi dengan sorotan lampu senter, warga menduga jeritan itu berasal dari  rumah Bu Juwari dan Pak Budi, rumahnya tepat di samping makam Islam.

Tampak kedua anak Bu Juwari dan Pak Budi histeris ketakutan, wajar saja kedua orang tuanya mendadak cosplay jadi pocong-poncongan.

"Nduk ini bapak sama ibu jangan takut" Sahut Pak Budi. Kedua putrinya lari terbirit-birit ke halaman rumah.
"Ada apa dek?" Pak Denok datang menghampiri Sela dan Sherly yang menangis ketakutan.
"Ada po.. po.. pocong pak" Sela dan Sherly menangis sesenggukan.
"Pocong? Dimana dek?" Tanya Pak Denok sembari menenangkan dua anak itu.

Belum sempat dijelaskan Bu Juwari yang masih mengunakan cosplay pocong muncul dari balik pintu rumah.

"Allahuakbar, po.. po.. pocong!!!!" Sela, Sherly dan Pak Denok pun lari menuju pos ronda, sementara Bu Juwari dan Pak Budi mengikutinya dari belakang.

Dari arah  berlawanan para warga berbondong-bondong datang menuju pusat lengkingan, saat berpapasan di pos ronda para warga pun ikut berhamburan kaget melihat pocong berlarian.

"Ha.. ha.. hantu..., eh badut, apa itu? ..."
"Pocong itu tapi kok ora mencolot yo (tidak meloncat ya?)..."
"Kaburrrrrrrrrr..."

"Onok opo iki kok podo kawus kabeh (Apa apa ini kok pada berhamburan)?" Sahut Pak Lurah yang kebingungan melihat warganya berlarian.

"Ada pocong pak.. " Sahut Pak Denok semabari menggandeng tangan Sela dan Sherly  yang menangis ketakutan.

Saat keriuhan terjadi di sekitar pos ronda, lampu penerangan jalan menyala dan sedikit berhasil mencairkan kegaduhan. Para warga pun dapat dengan jelas melihat Bu Juwari dan Pak Budi yang cosplay jadi pocong. Beberapa warga tampak kesal dengan ulah Bu Juwari dan Pak Budi. Namun di tengah-tengah kekesalan warga Pak Lurah malah tertawa terbahak-bahak.

"Hahahaha, kenapa kalian takut?" Celetuk Pak Lurah.
"Bukan takut pak tapi kaget," Sahut Pak Denok yang masih mengoceh.

"Sebelumnya kami mohon maaf jika membuat rusuh, kami tidak tahu jika PLN mendadak memadamkan lampu, posisinya kami sedang mencoba cosplay pocong untuk persiapan festival desa minggu depan." Tutur Pak Budi memohon maaf kepada para warga.

"Sela, Sherly ibu minta maaf ya kalian jadi ketakutan, sebelum mati lampu kalian berdua tertidur pulas, saat itu ibu tidak tahu kalau kalian terbabgun, kemarilah nak ini ibu jangan takut." Pinta Bu Juwari pada kedua putrinya.

"Yasudah bubar, sudah menjelang pukul 00.00 WIB, saatnya istirahat dan bagi warga yang bertugas jaga, silahkan kembali ke pos ronda," pinta Pak Lurah kepada warganya.

Warga pun kembali pulang ke rumah masing-masing, mereka masih terngiang pocong-pocongan, mereka tertawa dan saling mengolok, ternyata warga Kampung Rawa Riwi yang terkenal kandangnya jagoan takut dengan pocong. Hehehe.

Minggu depan akan diselenggarakan Festival Desa oleh Pemerintah Kabupaten, Pak Budi dan Bu Juwari mendapat amanah dari Pak Lurah untuk cosplay menjadi pocong, mereka ditunjuk untuk mewakili kampung rawa riwi sebagai maskot utama.

Festival desa sangat dinantikan oleh para warga rawa riwi, selain untuk ajang hiburan, Festival Desa juga bagian dari bentuk rasa syukur para warga. Pak Lurah mengambil tema pocong dengan tujuan agar  warganya selalu ingat akan kematian, harapannya agar warga desa rawa riwi dapat selalu menjaga imannya kepada sang Pencipta.

Bersambung…


Pocong-pocongan – Si Gembul Gemoy Episode 2

About Author

Salman Fajrus Sobakh

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *