
PKMTM 2 Kabupaten Pasuruan Bawa Misi Revitalisasi Perkaderan Akar Rumput – Laporan Ikhwanul Muslimin kontributor sinarmu.co
Sinarmu.co – Mengusung tema “manifestasi gerakan dakwah pelajar genial” Pimpinan Daerah IPM Kabupaten Pasuruan menggelar Pelatihan Kader Muda Taruna Melati 2 (PKMTM 2). Kegiatan ini bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah kabupaten Pasuruan dan berlangsung selama tiga Hari (3-5 Pebruari 2023).
Ketua PD IPM Dachirotus Sa’diyah menuturkan bahwa kegiatan PKMTM 2 ini fokus pada pengawalan fungsi IPM di pimpinan paling rendah (Cabang dan Ranting). Menurutnya, pada tingkatan itulah kaderisasi IPM dilakukan, di situlah bibit kader bermunculan.
“Maka dari itu penguatan ideologi hingga pemahaman sistem otganisasi harus benar-benar dipahamkan agar segala gerakan yang dilakukan tetap pada garis koordinasi organisasi,” ucap Diah sapaan akrabnya.
Orang nomor satu di kalangan pelajar Muhammadiyah Kabupaten Pasuruan itu melanjutkan, pimpinan cabang harus mampu menerima dan memberikan solusi di setiap problematika pimpinan rantingnya. Tak hanya itu, mereka juga perlu menjalin komunikasi pada Pimpinan Daerah IPM.
Selain itu, ia juga mengarahkan agar IPM harus berani berfikir luwes, keluar dari zona nyaman. “Intine harus bisa menjalin komunikasi baik dengan badan pemerintah setempat/forkompim/pemerintahan yang sejajar dengan pimpinannya,” tutur aktivis asal Rembang itu.
Pada kesempatan kali ini turut hadir Rizqy Amalia Maslucha, alumni bendahara umum IPM Jawa Timur. Ia dipercaya untuk menyampaikan materi ke-IPM-an. Ia menjelaskan bahwa IPM sebagai organisasi perkaderan perlu memperhatikan proses kaderisasi. Baik secara kapasitas personal kader dan pimpinan, kemampuan manajerial internal, serta diaspora kader pada level pimpinan di atas.
Baca juga : Selenggarakan Seminar Sex Education, PC IPM Lekok Gaungkan Bahaya Seks Bebas Unduh Logo Resmi Musyda PDM PDA Kabupaten Pasuruan 2023 Di sini
Menurutnya, diaspora kader itu penting karena dapat menghindari vakumnya kaderisasi, terutama di tingkat cabang. Cabang sebagai ujung tombak perkaderan IPM (grassroot) harus benar benar diperhatikan. Perkaderan IPM tidak harus kaku, mulailah dengan apa yang terdekat dengan kader.
Sementara itu Rosalina Saleh salah satu peserta PKMTM 2 asal Surabaya mengaku bahwa pihaknya selama ber-IPM banyak sekali menemui permasalahan khususnya pada Pimpinan Rantingnya. Mulai dari permasalahan internal pembina atau kadernya yang memiliki kekecewaan di pimpinan sebelumnya. Rosalina melanjutkan, dari kegiatan PKMTM 2 kali ini ia telah menerima banyak solusi yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan olehnya.
Hal serupa juga dirasakan oleh Excel Bima Evansyah. Ia menjelaskan secara singkat mengenai pemahaman dari materi yang diterimanya yakni terkait pelajar humanisme, idealnya berorganisasi serta keberhasilan kaderisasi hingga cara mencari solusi pada suatu permasalahan. Ia beranggapan bahwa tips yang diberikan akan efektif untuk memimalisir beberapa kendala kendala yang ada.
Namun kendati demikian dirinya juga masih belum tahu apakah strategi tersebut akan mampu dijalankan oleh pimpinanya. “Ada beberapa tips, kalau hasil masih belum tahu,” ujar salah satu peserta tersebut.
Nova Hilda Patrisia Ketua Pelaksana PKTM 2 mengatakan bahwa kegiatan kali ini diikuti oleh lima belas peserta. Tidak hanya datang dari dalam Kabupaten Pasuruan saja, namun juga turut diiikuti oleh peserta dari luar daerah. Ia berpesan kepada seluruh peserta agar memahami ilmu dari PKMTM 2 kali ini. Sehingga nantinya bisa mengayomi kader-kader sampai akar rumput.
Penulis : Ikhwanul Muslimin
Ketua Bidang PIP PD IPM Kab. Pasuruan