Opini

Masa Penantian: Soal Mengejar Cita dan CintaNya

Masa Penantian: Soal Mengejar Cita dan CintaNya

Masa Penantian: Soal Mengejar Cita dan CintaNya – Review buku oleh Fahris Haria Febrilian


“Muslimah dalam Penantian” merupakan buku karya dari pasangan suami istri bahagia Kang Abay dan Teh Nia. Sesuai dengan awal kata pada judul, target pembaca utama dalam buku ini ditujukan untuk para muslimah namun bagi saya pembaca laki-laki beranggapan bahwa buku ini menjadi bacaan yang bagus karena saya dapat lebih memahami dan melihat lebih dalam bagaimana peran perempuan dalam merawat dirinya, keluarga, dan anak-anak.

Secara garis besar buku ini memberikan gambaran sekaligus dapat menjadi panduan praktis kepada pembaca perihal apa-apa saja yang perlu disiapkan di dalam masa penantian yang tidak melulu soal menanti jodoh itu tiba, tetapi masa penantian dalam mencapai cita-cita. Buku ini bisa menjadi pegangan sederhana para muslimah mencapai hal baik yang dapat memotivasi untuk selalu berprinsip, berkarya dan berprestasi.

Nama “Kang Abay “sudah tak asing lagi bagi saya sebab 2 novel best seller sebelumnya yang berjudul “Hijrah itu Cinta” dan “Cinta dalam Ikhlas” meninggalkan kesan mendalam pada saya setelah membacanya dan menjadi salah dua novel yang terus saya rekomendasikan untuk para pembaca lain yang ingin membaca tema novel Islami. Sedangkan “Teh Nia” nama yang baru saya tahu yang ternyata sempat menjadi Ketua Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA) 2004-2005. Tidak hanya sebagai sosok istimewa di belakang kesuksesan suami, namun juga mengambil andil sebagai Co-founder Sisterlillah Project 2020 dan konseptor dalam Family Project (YouTube, album dan buku) DNA Adhitya yang senantiasa menyebarkan pesan positif untuk menggapai cita dan cinta melalui rida-Nya.

Dalam buku “Muslimah dalam Penantian” kedua penulis beberapa kali mengangkat kisah nyata yang diperoleh selama proses mengarungi bahtera pernikahan, ketika membawakan seminar pranikah, diskusi melalui jaringan pertemanan dan wawancara. Dengan gaya bahasa yang sederhana pembaca seolah diajak berdialog dan dengan desain yang penuh warna-warni menambah kesan cute dan akan membuat para pembaca betah membacanya seakan ikut mengalir pada setiap pembahasan.

Muslimah Harus Terus Menerus Meningkatkan Kapasitas Diri dan Berwawasan Luas

Penulis  mencatat dalam Islam, Muslimah tidak dihambat untuk belajar dan berkesempatan untuk menggapai prestasi yang dapat menginspirasi orang banyak lewat hal-hal positif yang diraih serta menyerukan agar selalu aktif, produktif dan berwawasan luas. Muslimah boleh berkarier dan berkarya dengan syarat atas sepengetahuan dan rida suami. Suami yang saleh, bijaksana lagi pengertian akan memberikan ruang aktualisaasi untuk istri tercintanya. Berbeda dengan pandangan lain yang menyatakan bahwa muslimah tidak boleh tampil di publik dan hanya punya pilihan berdiam diri di rumah.

Muslimah yang berkarakter harus mempunyai rencana tujuan hidup indah sehingga memiliki target dan susunan prioritas dengan tidak menghapus porsi istirahat dan ditunjang dengan gaya hidup sehat serta sabar melewati ujian di kala tidak sesuai dengan harapan. Dalam proses meraih dan mewujudkan tujuan indahnya tentu harus diikuti membangun niat menjadi muslimah yang lebih baik di setiap harinya dan terus beribadah kepada Allah.

Memilih teman dan lingkungan positif yang senantiasa mengedepankan adab dalam bergaul juga harus diutamakan. Sebagai makhluk berakal kita dapat menentukan pergaulan seperti apa dan ingin menjadi muslimah salehah yang semangat berlomba-lomba dalam kebaikan atau sebaliknya.

Bagaimana Sikap Muslimah Ketika Dilanda Virus Merah Jambu?

Sepajang pengalaman penulis dalam membawakan seminar pra nikah, pembahasan tentang virus merah jambu atau hal ihwal tentang jatuh cinta banyak digandrungi oleh peserta muslimah.

Muslimah kerap kali bingung bagaimana bersikap untuk mengelola rasa dalam urusan cinta ketika belum siap menikah. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan rasa cinta karena itu fitrah yang Allah berikan untuk makhlukNya. Namun ketika justru menjadikannya lalai dan menghalalkan hal-hal yang di larang maka di situlah kesalahan bermula.

Cinta adalah fitrah yang Allah berikan kepada setiap manusia sebagaimana cinta kepada Allah, Rasul dan juga makhlukNya yaitu orang tua, saudara, teman maupun lawan jenis. Ketika perasaan suka dengan lawan jenis itu tumbuh dengan kondisi belum siap menikah, maka coba lah fokuskan diri kepada target yang ingin dicapai dalam hidup. Berdoalah agar Allah mampukan hati untuk mengelolah perasaan dan pengharapan kita agar tidak berlebihan mencintai makhluk sehingga tidak sampai menduakan Allah.

Selanjutnya, menjaga diri agar tetap dalam koridor fitrahNya dan tidak melakukan perbuatan zina yang didorong oleh hawa nafsu dan bisikan setan seraya fokus ber-ikhtiar  memantaskan diri  serta belajar mengikhlaskan hati, agar Allah hadirkan dengan jodoh terbaik yang akan menemani setiap episode kehidupan kita dengan skenario terbaikNya.

Baik perihal pertemuan dan bersatu dalam ikatan pernikahan atau berpisah saat proses berkenalan di tengah jalan, tak lepas dari takdir yang telah disiapkan oleh Allah kepada hambaNya. Hal yang terpentingnya ialah bagaimana melatih sikap ikhlas dalam menerima dan merelakan semua harapan kita kepada Allah dengan maksud meraih rida Allah.

Dengan begini kita akan merasakan ketenangan dalam masa penantian. Karena harapan sudah kita lepaskan kepada Allah. Karena apa yang baik  menurut kita belum tentu baik di hadapan Allah.

“Rencananya selalu lebih indah dari rencanaku. PilihanNya selalu lebih baik dari pilihanku. “

Judul Buku : Muslimah dalam Penantian.
Cetakan : Pertama, November 2021.
Penulis : Abay Adhitya & Nia Agustini.
Penyunting : Nurjannah Intan.
Penerbit : Bentang Pustaka, Sleman, 2021.
Jumlah Halaman : 116 halaman.

Fahris Haria Febrilian

sinarmu.co

About Author

Fahris Haria Febrilian

Anggota Majelis Pustaka dan Informasi PD Muhammadiyah Kab. Pasuruan. "Iman, Ilmu, Amal."

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *