Sinarmu.co – Nashrullah Lc SHI MH, Wakil Ketua PDM Kabupaten Pasuruan, menjadi narasumber kedua pada rangkaian kegiatan Kajian Ramadan, Sabtu (30/3). Mengupas tentang Ideologi Muhammadiyah, kepada seluruh peserta yang terdiri dari PCM, ortom dan majelis PDM se-Kab Pasuruan.
Ia mengatakan bahwasan seringkali warga Muhammadiyah tidak membaca tuntas tentang himpunan putusan tarjih (HPT). Sehingga banyak permasalahan fiqih yang muncul dan tidak tuntas di akar rumput.
Ketidaktuntasan dalam memahami HPT (Himpunan Putusan Tarjih), menyebabkan kita mudah didoktrin oleh paham baru. Oleh pihak luar yang menyangka itu Muhammadiyah, nyatanya tidaklah demikian. Penyampaian diawali dengan pemahaman kembali tentang hadist secara definitif, kemudian pemaknaan seputar tafsir dan sudut pandang beragam penafsiran, dan sejenisnya. “Paling tidak, akar rumputnya harus paham terkait tarjih dan tabligh, secara maknawi. Kenali 3 metodologi Tafsir Qur’an juga. Quran bil Quran, Quran bil Hadist, Quran bil Aql (akal),” ujar Ustadz Nasrullah.
Wakil Ketua PDM Kab. Pasuruan juga turut menyentil tentang kurangnya militansi kader Muhammadiyah. Tidak hanya sekedar tingkat akar rumputnya, tetapi juga para pimpinan yang kurang “mengkader” putra putrinya sendiri. Beliau menyampaikan, bahwa militansi Muhammadiyah di era sekarang itu, memudar. “Padahal seharusnya kita harus bersemangat ketika Muhammadiyah ada kegiatan,” pungkasnya. Dalam sesi penutupnya, beliau berpesan, bahwa dalam “Bermuhammadiyah itu militansinya harus kuat”.
Kajian Ideologi Muhammadiyah, Militansinya Harus Kuat!
