Sinarmu.co – Ikatan Pelajar Muhammadiyah telah menjadi tempat bernaung dari seragam abu – abu sampai saat ini. Peristiwa demi peristiwa sering mengguncang tubuh Ikatan pelajar Muhammadiyah Kendal. Kami seseorang yang peduli dengan kondisi IPM saat ini, sering mendiskusikan terkait apa yang sedang terjadi sebenarnya? pemikiran subjektif kami menilai, bahwa Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kendal khususnya saat ini sedang mengalami gejolak yang kuat. Kami mengibaratkan IPM Kendal saat ini seperti kapal besar yang berlayar tanpa menavigasi arah tujuan.

Ketika kami mengikuti kegiatan Musyawarah Daerah XVIII IPM Kendal di SMK 02 Muhammadiyah Boja tanggal 27–29 April 2024, ayahanda Dikdasmen Kendal menyampaikan harapan yang sangat besar terhadap PD IPM Kendal terhadap peran, sikap, dan masa depan kader persyarikatan di masa depan. Akan tetapi, kenyataan yang terjadi sangat bertolak belakang dengan apa yang diharapkan  oleh Dikdasmen Kendal selaku ayahanda kita.

Arah Kepemimpinan yang Tragis

Dari tahun ke tahun, masa kepemimpinan periodesasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kendal mengalami penurunan dalam sektor pergerakan, eksistensi, dan arah tujuan organisasi. Bagi kami pemimpin tidak hanya sekedar menduduki jabatan saja, namun memiliki peran yang lebih untuk bisa membawa organisasi ikatan ke arah yang lebih terarah. Pemimpin yang ideal tidak hanya sekedar pandai berbicara dan bernegosiasi, namun bagaimana pemimpin bisa menentukan arah tujuan organisasi dan pengambilan keputusan secara bijaksana. Saat ini, IPM Kendal tidak teratur dalam pergerakan dan dijadikan sebagai wahana politisasi bagi orang–orang yang berkepentingan. Memahami dari Prof. Dr. Haedar Nashir bahwa organisasi itu seperti ikan, ketika ikan busuk kepalanya, maka seluruh badan yang lain pun dalam waktu dekat akan ikut membusuk. Muncul pertanyaan besar, apakah bisa dikatakan baik–baik saja kondisi kepemimpinan IPM saat ini ?

Baca juga : Kaderisasi Terombang-ambing

Kejadian yang mengganjal banyak terjadi pada saat pelaksanaan Musyawarah Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kendal, dari pemalsuan data calon formatur yang telah direncanakan oleh pihak-pihak tertentu agar bisa kembali berkuasa. Salah satu kejadian yang paling tersorot adalah belum adanya keputusan pasti terkait ketua terpilih dari hasil rapat 9 formatur sampai saat ini. Melihat dari aturan yang termaktum dalam Tata Tertib pemilihan Bab VI Pasal 9 ayat 1 yang berbunyi “Formatur terpilih melakukan pemilihan ketua umum, sekretaris umum selambat – lambatnya pada saat penyelenggaraan MUSYDA XVIII serta melakukan penyusunan struktur PD IPM Periode Musyda XVIII”. Pada ayat selanjutnya pun telah dijelaskan bahwa dalam pemilihan ketua umum diambil dari hasil musyawarah mufakat yang berpedoman pada kriteria pimpinan yang telah ditetapkan. Apakah masih pantas IPM diberi sebutan sebagai organisasi tertib adsministrasi ? Apa artinya dari indentitas IPM sebagai organisasi yang Kolektif Kolegial. Bagi orang–orang yang paham akan mengatakan “TIDAK LAYAK” jika melihat dari hasil keputusan induk MUYSDA XVIII IPM Kendal masih mengalami kecacatan adsministrasi.

Apa sebenarnya yang terjadi di tubuh Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kendal saat ini ? Apakah iya ada oknum–oknum tidak bertanggungjawab yang hanya ingin melanggengkan kekuasaan saja ? Semua itu masih menjadi pertanyaan besar bagi kader–kader IPM se-Kabupaten Kendal. tidak mungkin jika suatu AKIBAT terjadi begitu saja tanpa adanya SEBAB. Pasti ada intervensi–intervensi yang dilakukan oleh pihak luar sehingga membuat 9 formatur terpilih tidak bisa menentukan pilihan dengan akal sehatnya. Keputusan 9 formatur masih diambang ketidakpastian dan cacat. Pada awal terlaksana rapat 9 formatur, Mita Safitri terpilih sebagai Ketua Umum, Fahril Hidayat sebagai Sekretaris Umum dan Uly Lutfiyatul I sebagai Bendahara Umum. Akan tetapi pasca keputusan itu beberapa formatur mencoba untuk mengitervensi hasil keputusan yang telah disepakati secara musyawarah mufakat. Hal itu harus dipertanyakan kembali. Apakah mereka yang menggugat menerima intervensi dari pihak–pihak luar ?

Penutup

Kami sangat menyayangkan akan kejadian yang seharusnya tidak terjadi di tubuh  Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kendal. Suatu keharusan IPM Kendal harus dikembalikan sesuai dengan tujuan dibentuknya organisasi ini. Menurut kami, IPM seharusnya melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap pergerakannya. Bukan malah saling menjatuhkan antara satu sama lain yang dapat menimbulkan perpecahan di dalam tubuh IPM. Semoga tulisan ini menjadi tamparan terhadap kader–kader se-Kabupaten Kendal untuk bisa membenahi kembali organisasi Ikatan ini. Jangan memanfaatkan organisasi ini hanya untuk eksitensi dan kepetingan beberapa pihak saja. Salam Pergerakan, IPM Jayaa, Jaya IPM.

Kontributor
Penegak Kebeneran

About Author

sinarmu

Sinarmu.co | Mencerahkan semesta

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *