Sinarmu.co – Seiring waktu berjalan, sistem kaderisasi di organisasi Muhammadiyah, nampaknya semakin terpengaruh oleh politik praktis. Hal tersebut nampak bermunculan dari kaderisasi pada tingkat yang terkecil, seperti Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Nasyiatul Aisyiyah (NA) hingga Pemuda Muhammadiyah (PM). Dampaknya sangat signifikan pada pengembangan kader di tingkat IPM, yang merupakan bagian terpenting dalam pembentukan kader di Muhammadiyah.
Sejatinya, kaderisasi di ortom dan Muhammadiyah, bertujuan untuk melahirkan generasi penerus yang akan dan mampu melanjutkan perjuangan para pendiri Muhammadiyah dan Aisyiyah terdahulu. Selain itu, melalui kaderisasi ini, para kader diharapkan dapat mengalami proses pembelajaran penuh mulai dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) hingga Pemuda Muhammadiyah (PM).
Namun, kenyataan telah menunjukkan bahwa kader-kader saat ini tidak mengikuti proses penuh dalam program kaderisasi Muhammadiyah. Sehingga menyebabkan “mereka” menjadi tidak stabil. Sebagai contoh, ada seorang kader IPM yang telah melewati berbagai tahapan kepemimpinan dari tingkat Pimpinan Ranting hingga Pimpinan Wilayah, hingga pusat, tetapi ia tidak tertarik melanjutkan prosesnya di dalam organisasi Muhammadiyah. Seperti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pemuda Muhammadiyah (PM), ataupun Nasyiatul Aisyiyah (NA). Sebaliknya, dia memilih untuk berkembang di luar Muhammadiyah dengan harapan suatu hari nanti ia dapat menggantikan para pemimpin yang berada di dalam Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Respon dan Pesan Mbah Dahlan
Terdengar sedikit menggelikan, tetapi sangat menyedihkan dalam konteks pengembangan kader di Muhammadiyah. Saya sangat menyesal jika memang ada kader yang demikian. Karena pada dasarnya, kader yang sudah matang dalam pemahaman ideologi di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), mereka secara sadar menyadari bahwa tanggung jawab mereka tidak hanya terbatas pada IPM saja, tetapi juga harus berkontribusi di organisasi Muhammadiyah lainnya.
Baca juga : DPP IMM Hasil Pemilu Bukti Kedewasaan Politik dan Demokrasi
Jika kita mengingat pesan dari Mbah Dahlan, “Hidup-hidupilah Muhammadiyah jangan mencari hidup di Muhammadiyah,” dapat dipahami bahwa Mbah Dahlan memberikan pesan kepada para kader penerusnya (sedang berkembang) di organisasi Muhammadiyah. Bahwa mereka tidak hanya perlu hidup, tetapi juga harus “Hidupilah”. Arti dari “Hidupilah” disini bukan hanya untuk memberikan kehidupan kepada Muhammadiyah, tetapi juga kepada organisasi-organisasi lain yang ada di dalam Muhammadiyah.
Sangat disayangkan jika ada kader yang sudah berpengalaman di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) bergabung dengan organisasi di luar Muhammadiyah. Menurut saya, mereka perlu ditanamkan kembali dengan nilai-nilai ideologi Muhammadiyah. Saya menulis ini tidak hanya sekedar untuk mengingatkan teman-teman saja, namun menjadi pengingat bagi diri pribadi. Seseorang yang sama-sama berproses di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), tentang pentingnya memahami kembali tujuan kaderisasi di Muhammadiyah. Dengan demikian, kader-kader yang sedang berproses akan dapat mempersiapkan diri untuk membangun organisasi setelah selesai dan matang di IPM.
Kontributor : Wildan Miftahul Ilmi (Ketua Bidang Perkaderan PD IPM Kota Pasuruan, Ketua Bidang Kaderisasi PK IMM Al Hisyam Pasuruan)
Akar10