
Sinarmu.co – Diskusi Immawati pada Kamis, 28 Jumadil Awal 1444 H / 22/12/22 M, melalui via zoom meeting, dihadiri oleh beberapa Immawati Palangkaraya. Pemateri diskusi kali ini ialah Aulia Annis Al-Jannah. Ia adalah Founder Perempuan Merah. Sesi diskusi membahas terkait bagaimana cara memanfaatkan media sosial sebagai sarana dakwah di Era Digitalisasi.
Semakin maju dan berkebangnya teknologi, platform media sosial mampu membantu dan memudahkan dalam transaksi maupun interaksi antar manusia. Disisi lain, dengan semakin berkembangnya teknologi, juga dapat membawa isu-isu mengenai disrupsi digital. Hal ini mampu mengubah tatanan secara fundamental.
Baca Juga: MUSYDA ke-14, Begini Makna Berkemajuan Versi Tapak Suci
Menghadapi Tantangan Disrupsi Digital
Kita juga harus siap dalam menghadapi perubahan yang ada, dengan cara menanamkan kesadaran dan merubah pola pikir. Agar mudah dalam beradaptasi dalam segala perubahan. Karena disrupsi digital ini mampu mengubah segala lini. Baik dari segi sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan.

Aulia menyatakan bahwa media sosial merupakan suatu kemudahan kita dalam berbagi informasi dan berkomentar. “Jika kita menggunakan sudut pandang yang benar dan bisa mengoptimalkan komentar dan membagi informasi, maka kita akan mendapatkan kebermanfaatan, “ ujar Aulia.
Dasar dari berdakwa di dalam islam, sebagaimana telah dijelaskan dalam surat Al-Imran ayat 104. “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”
Aulia pun berpesan kepada seluruh peserta diskusi “Perlu cerdas dalam merespon tatanan baru, agar kita tidak masuk menjadi objek yang di objekkan” Jika kita cerdas dalam menggunakan tekhnologi maka akan membuahkan hasil yang baik juga, serta di era digitalisasi ini kita mempunyai banyak peluang dan kesempatan untuk berkembang, maka kita mampu memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.
Penulis : Nabila Aprilia (Talent Perempuan Merah)
Akar10