Berdakwah di Medsos Teduh, Cinta, Gembira dan Ilmu. Rangkuman Vio FHCI, kontributor sinarmu.co dalam webinar Kemenkominfo.
Sinarmu.co – “Yuk Kelola Jejak Digital yang Baik” adalah tema yang dibawa pada webinar (web seminar) pada sesi Literasi Digital Pasuruan Jawa Timur 2021, Selasa 10 Agustus 2021 kemarin. Kegiatan online dibawah Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia tersebut, membawa tujuan untuk memantapkan dan memasifkan kebiasaan berliterasi. Terutama literasi digital.
Seminar online yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital 2021, berlangsung selama hampir 3 jam. Dimulai dari pukul 09:00 hingga 12:00. Webinar dilaksanakan dengan cara mengundang para pakar sebagai pemantik/narasumber/pembicara, yang mana mereka akan menyampaikan materi pembelajaran/pengetahuan seputar 4 pilar digital, kepada seluruh masyarakat di masing-masing kawasan. Terutama para pelajar. 4 (empat) pilar digital tersebut ialah, kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital.
Ahmad Fuad Hasyim, Ketua Lembaga Informasi dan Komunikasi (LIK) Muhammadiyah Kabupaten Pasuruan, ditunjuk dan diberi kesempatan untuk memberikan pengetahuannya seputar budaya digital. Bagian Kecakapan Digital diisi oleh Arief Budiono, S.T, M.M, selaku start-upper Enthusiast. Etika Digital, dipantik oleh Soni “AMMHO” Mongan, sang content creator HESED Entertainment. Kemanan Digital disampaikan oleh Ariwibowo Sasmito, CO-Founder & Fact-Check Specialist Mafindo, dengan Key Opinion Leader Praseno Nugroho (Trainer oscial media management).
Mengambil tajuk “Berdakwah Indah di Media Sosial”, Ahmad Fuad Hasyim berkata, “Dakwah itu harus teduh, penuh cinta, membawa kegembiraan bukan ujaran kebencian, dan harus disertai landasan ilmu yang luas dan ‘berdasar’. Sehingga apa yang diucapkan, dikatakan, ditulis dan diungkapkan, mampu dipertanggungjawabkan “.
Dalam seminar online yang diikuti oleh hampir 200 (dua ratus) peserta tersebut, beliau juga menyajikan fakta, data dan riset. Hasil dari pengamatan seputar fenomena masifnya media sosial dikalangan Generasi Z (zi) on the way Alpha. Dikutip dari We are Social, perusahaan media asal Inggris pada 11 Februari 2021 mengungkap bahwa dengan hampir 274,9 (kurang lebih) juta jiwa total populasi Indonesia, terdapat 170 juta pengguna aktif media sosial.
Riset menyebutkan, rata-rata orang Indonesia menghabiskan 3 jam 14 menit/hari, untuk mengakses media sosial. Jika ditotal, 8 jam 52 menit internet ‘dilayari’. Fakta tersebut menunjukkan begitu aktifnya masyarakat Indonesia yang hampir keseluruhan penggunanya ialah para pemuda-pemudi dalam ber-‘internet’.
Kanda Fuad Hasyim yang mendapat bagian untuk menjelaskan tema tentang “Dakwah Agama di Dunia Maya”, melihat fakta tersebut, ia mengutip perkataan dari Ayahanda Prof. Dr. Haedar Nashir. “Di media sosial perlu adanya dakwah dengan narasi alternatif yang menghadirkan kehidupan agama dan berbangsa yang moderat (ketengahan). Jangan sampai nada-nada kebencian dan permusuhan dibiarkan liar tanpa adanya counter narasi “.
Penjabaran tak berhenti cukup sampai disitu. Ketua LIK sekaligus Direktur sinarmu.co juga menyinggung tentang tren media sosial yang acapkali menimbulkan kegaduhan. Mulai bullying, ujaran kebencian, konten-konten radikal, dan sebagainya. Kebiasaan saling merundung dan merendahkan sesama ‘di laman’ I-Generation ini, seringkali terdengar.
Salah satu menurut Kanda Fuad Hasyim ini ialah, dengan cara membuat konten atau narasi alternatif. Hal ini bermaksud untuk melawan konten-konten berbau negatif, radikal dan sejenisnya. Yang mana ianya mampu melahirkan generasi muda Indonesia rawan dan darurat informasi plus akhlak.
Salah satu konten atau narasi alternatif yang bisa dibuat ialah dakwah digital. Sasaran dan jangkauan lebih meluas, fleksibel dan mudah diakses. Namun, sangat disayangkan, terkadang masih ada saja dakwah-dakwah ‘berseliweran’ tanpa adanya riset. Apalagi ditambah dengan kebiasaan orang Indonesia. Kanda Ahmad Fuad Hasyim berkata, “Latah dan suka buta data”. Maka dari itu, dalam seminar beliau mengingatkan kembali bahwa, ilmu yang dimiliki harus lebih luas dan biasakan diri untuk membuka data. Agar sesuai dengan esensi berdakwah sebenarnya, yaitu menyebarkan kebenaran dan kebaikan.
Dalam webinar berjargon “Indonesia #MakinCakapDigital” tersebut, Fuad Hasyim memberikan kutipan surat Al-Anbiya’:107 untuk mengkhiri sesinya. “Sebagaimana nabi Muhammad yang ditugaskan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam, maka kita pun juga harus begitu,” pungkasnya.
Kontributor : sinarmu.co
akar10
Berdakwah di Medsos Teduh, Cinta, Gembira dan Ilmu
Berdakwah di Medsos Teduh, Cinta, Gembira dan Ilmu