Sinarmu.co – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Pasuruan, menyelenggarakan Kajian Muharram 1443 Hijriyah via Zoom Meeting, Rabu (18/8/2021). Ustadz Fajar Setyadinawan, Wakil Ketua Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Pasuruan, selaku pembicara dalam kajian bertema “Spirit Hijrah, 1443 Hijriyah Penuh Berkah” itu.
Tahun Baru Islam 1443 H atau 1 Muharram bertepatan dengan tanggal 10 Agustus tahun 2021. Seluruh umat muslim menyambut dengan rasa syukur dan penuh kegembiraan. Selain itu, Tahun baru Islam juga dapat bermakna sebagai bentuk muhasabah diri untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
Mohammad Aufin, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pasuruan berkesempatan memberikan sambutan dan membuka kajian secara resmi. Hadir pula dalam kajian tersebut Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Pasuruan, Hj. Ifani. Tak hanya sampai disitu, Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Pasuruan, Daviqa Sukmawati turut menghadiri kajian virtual tersebut. Program dipandu oleh pemuda Sabilulhaq, Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Bangil tersebut
“Di era disrupsi saat ini media sosial tidak bisa dipandang sebelah mata, kita perlu menyikapi platform apapun secara baik dan cerdas,” pesan Achmad Fuad Hasyim, Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Pasuruan mengawali sambutannya. Dalam kondisi Pandemi saat ini, tidak melunturkan nilai dalam menyambut tahun baru Islam. Meski berbeda ruang, dalam hal ini secara virtual, namun hati dan pikiran masih dalam satu ikatan. Sebagai generasi Indonesia, umat Islam yang berkemajuan harus selalu mengedepankan semangat berdakwah.
Kreatif, kritis, kolaboratif dan fleksibel harus menjadi karakter utama umat Islam. Seperti pesan Aufin dalam sambutannya menyampaikan bahwa hijrah Rasulullah Saw itu ada 2 hal :
- Dalam makna luas yakni menjaga eksistensi Agama Islam, seperti kisah sahabat Rasul kala itu Abu Bakar As-Shiddiq mengatur bagaimana cara agar Rasulullah berpindah atau berhijrah dalam menyebarluaskan dakwahnya. Sebagaimana terkandung dalam surat At-Taubah ayat 20. “Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dengan harta dan jiwa mereka adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.”
- Selalu membangun karakter Rasulullah menyatukan dua kaum besar, yaitu kaum Muhajirin dan kaum Anshor untuk menjauhi perilaku dzolim dan kikir.
Sehingga kita bisa mengambil pelajaran dari kedua pesan di atas bahwa modal utama umat muslim adalah pentingnya memahami sebuah peradaban dan mau belajar agar tidak hilang tertelan zaman. Sama halnya dengan bentuk dakwah saat ini, harus bisa menyesuaikan perkembangan zaman. Mengapa kita harus belajar dan sadar akan perkembangan? Tak lain agar kita jauh dari perilaku dhalim dan kikir. Makna secara luasnya agar kita tidak tersesat oleh kerasnya kehidupan di dunia dan kita selamat menuju akhirat Allah Swt.
Di awal kajian ustadz Fajar menyampaikan hadits yang sangat meneduhkan para peserta Kajian Muharram, sebagai momen untuk bermuhasabah. Tahun baru Islam juga mengajarkan kita untuk meniatkan diri dalam berhijrah dan memaknai setiap perjalanan Hijrah.
“Sungguh Perbuatan itu tergantung niatnya, dan sungguh bagi tiap orang akan mendapatkan (balasan sesuai) apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya untuk memperoleh dunia atau untuk wanita yang ingin dinikahinya. Maka (balasan) hijrahnya itu sesuai dengan niat berhijrahnya itu.” (HR. Imam Bukhori).
Kajian Muharram berjalan dengan sangat khidmat dan penuh antusias yang menggembirakan. Tidak disangka peserta Kajian Muharram masih tetap konsisten menyimak hingga akhir acara. Kurang lebih 30 peserta masih bertahan di Zoom Meeting, dan yang paling menarik ustadz Fajar juga memberikan hadiah buku karya tulisannya kepada para peserta yang aktif dalam sesi tanya jawab. Salboy