Sinarmu.co – “Jadikan lagu, sebagai cara untuk menanamkan ilmu,” tutur Sigit Baskara, dalam workshop Cipta Lagu Anak Edukatif (Ahad, 19/6/2022) kemarin. Para peserta yang merupakan guru Paud, TK Aisyiyah dan SD Muhammadiyah se-Kabupaten Pasuruan tersbut begitu antusias. Mereka pulang, tanpa “tangan kosong”.
Pasalnya, peserta seminar membawa “buah tangan” berupa lagu anak-anak dari berbagai sumber karya. Mulai dari lagu ciptaan maestro Sigit Baskara, seperti Katak, Capung dan Baju. Hingga lagu hasil dari buah pikir para peserta, sebagai implementasi workshop. Berikut ialah lirik lagu anak-anak karya Sigit Baskara, yang ia bagikan kepada peserta, untuk diajarkan kepada murid.
KATAK (Cipt : Sigit Baskara) Berawal dari telur Lalu jadi kecebong Lalu jadi berudu Akhirnya jadi katak Teot teblung teot teblung Katak pandai berenang Teot teblung teot teblung Katak pandai melompat CAPUNG (Cipt : Sigit Baskara) Berfungsi untuk meningkatkan Kecerdasan Mengenal Arah (Spasial)/Spatial Quotient Capung...Terbang...Diam...Ditempat.. Bagai helikopter terbang di..angkasa.. (2x) Reff : Capung terbang kedepan Capung terbang kebelakang Capung terbang ke Kiri dan ke Kanan Capung terbang kebawah Meliuk-liuk indah Bagai pesawat, sedang berakrobat BAJU (Cipt : Sigit Baskara) Warna warni warnanya Kupakai setiap hari Dicuci dan Disetrika Disimpan di lemari Reff : Baju menutup aurat Baju menjaga tubuhku Agar tidak kedinginan Agar tidak kepanasan
Seluruh peserta serentak menyanyikan lagu karya Sigit Baskara itu dengan riang gembira. Mengerakkan badan, juga tidak luput dari praktikum menyanyi tersebut. Menirukan gaya katak berenang, mencuci dan menyetrika baju, hingga melompat-lompat.
Dibalik semua kegembiraan itu, Sigit Baskara memberikan ilmunya terkait pentingnya memilah-milih lagu anak-anak. Mana yang memiliki nilai baik, edukatif dan memberi manfaat. Serta mana lagu yang dalam tanda kutip memiliki makna “buruk” terselubung, yang kita tidak sadari.
Baca Juga: Cipta Lagu Anak Edukatif, "Reformasi Lagu Anak-anak"
Ia memberikan contoh lagu Balonku yang tidak tahu jelas siapa pencipta lagunya dan makna sebenarnya dari lagu. “Lagu di TK itu adalah mata pelajaran, tapi sayang sekali, tidak pernah perhatian terhadap arti lagunya,” ucap pencipta lagu Daun Jatuh, Sigit Baskara.
“Tak ada guna musik, pabila tanpa sastra. Musik itu hanyalah media, kekuatannya itu terletak pada kata-kata atau syairnya,” imbuhnya.
Sigit Baskara mengatakan, bahwa dalam mencipta lagu anak, setidaknya harus mengandung 4 (empat) kriteria/nilai, yaitu :
- Lagu harus membangun Nilai Rasa Cinta Tanah Air
- Harus Membawa Nilai-nilai Keislaman
- Harus Membangun Budi Pekerti
- Lagu itu harus Mencerdaskan Anak/Lagu yang cerdas
Cara Verifikasi Lagu Anak
Misi pertama adalah untuk mereformasi lagu anak Indonesia agar lebih edukatif. Maka perlulah pengayakan/penyaringan. Apabila ada lagu anak-anak yang tidak memenuhi 4 kriteria tersebut, maka tidak perlu mengajarkan lagu tersebut kepada anak. Ia juga memberitahu untuk selalu melakukan pilah-pilih lagu. Verifikasi lagu, dengan cara menganalisis. Uraikan maknanya, lalu perhatikan. Apakah lagu tersebut sudah mencakup empat kriteria atau tidak. Jika sesuai, maka ajarkan. Jika tidak sesuai maka jangan ajarkan lagunya, dan mulailah untuk mencipta lagu sendiri untuk anak.
“Pilih kata-kata yang thoyyib, sehingga membawa berkah dan langsung menusuk dalam jiwa. Membuat lagu itu harus dengan perasaan,” ujarnya. Selain itu, ia juga menambahkan tips untuk menulis lagu. Seperti :
- Tulis lagu berdasarkan fakta
- Pelajari teknisnya
- Lakukan riset
- Beri kisi-kisi sebagai tolak ukur dalam membuat lagu
Dari langkah tersebut, maka akan tercipta lagu anak-anak yang edukatif, menyenangkan dan mencerdaskan. “Contoh lagu edukatif, bertema kupu-kupu tapi lagunya menjelaskan proses metamorfosis, lagu tentang menjaga kebersihan itu bagian dari iman, dan sebagainya,” ungkap maestro kelahiran Klaten itu. “Ciptakan lagu yang membawa nilai manfaat, dan makna yang harus mencerminkan nilai,” imbuhnya. Ia juga memberi pesan kepada para peserta bahwa tugas guru itu adalah, untuk menginspirasi anak muridnya.
Mengenal Nada Lagu Bersama Maestro Sumaryono, S.Pd
Seniman kelahiran Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumaryono, berbagi ilmu seputar nada-nada musik, pada workshop Cipta Lagu Anak Edukatif. Beliau membawa keyboard (alat musik) sebagai media pengantar seminarnya. Tahapan pertama, ia mengajak para peserta untuk mengenali seputar tangga nada, kecenderungan gerak nada dan sebagainya, menggunakan istilah-istilah musik.
Tahapan kedua, peserta membuat lirik lagu beserta nada tanpa menulis “not angka”-nya. Hanya sekedar menyanyikan saja. Lalu, seniman Sumaryono membantu peserta untuk menemukan tangga nada dan irama yang pas untuk lagu yang peserta cipta. Berikutnya, peserta maju kedepan untuk menyanyikan hasil karyanya.
“Setelah memiliki lagu beserta aransemennya, maka wajib untuk mengajarkan lagu anak-anak edukatif yang telah tercipta kepada para murid di sekolah. Nyanyikan, ajarkan dan lanjutkan,” tutup Sumaryono.