Sinarmu.co – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kabupaten Pasuruan berkunjung ke kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Jum’at (4/3/2022).
Kunjungan tersebut, menurut Khusnul Abidin, Ketua MDMC, bermaksud untuk menjalin komunikasi dan berkoordinasi ihwal kebencanaan di Kabupaten Pasuruan. Tak sendirian, ia hadir bersama dengan Nur Asiah (Aisyiyah), Fuad (Ketua Pemuda Muhammadiyah), Syaifuddin dan Metha (Lazismu).
“MDMC Kabupaten Pasuruan baru aktif berkiprah kembali pada tahun 2021,” buka Abidin kepada Ridwan Harris Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan. Dari potensi dan sumber daya yang ada, MDMC konsisten mendirikan dapur umum (DU) saat bencana terjadi.
Baca juga: Di Kelompok Manakah Kita Saat Khutbah Berlangsung?
“Seperti kejadian bencana di Gempol, Bangil, Grati, hingga di Semeru, kami mendirikan dapur umum, itu memang spesialis kami,” terang Abidin. Apalagi urusan lauk, sudah ada rendangmu dan kornetmu (daging olahan kemasan kaleng) program dari Lazismu.
Namun, pihaknya mengaku sering kesulitan dalam membagikan nasi bungkus kepada warga, karena terbatasnya tim. “Tim MDMC dan relawan Muhammadiyah ada banyak, namun yang siap di saat bencana terjadi, memang tidak semuanya. Sehingga kami fokus di dapur umum,” pungkas Abidin.
BPBD Menekankan Pentingnya Koordinasi Saat Bencana
Menanggapi hal itu, Harris mewakili BPBD berterima kasih atas apa yang telah MDMC kerjakan selama ini. Baginya, kehadiran Muhammadiyah menambah amunisi mengatasi kebencanaan. “Kehadiran dan kesiapan MDMC menambah semangat dan energi baru bagi BPBD untuk tanggap dalam kebencanaan di Kabupaten Pasuruan,” ucap Harris.
Ia berharap MDMC bisa selalu berkoordinasi dengan BPBD dalam setiap aksi tanggap bencana. Hal tersebut agar seluruh relawan dan bantuan di lokasi terkoordinasi dengan baik oleh BPBD. Termasuk perihal pendistribusian makanan, tidak perlu khawatir, Harris menegaskan, bahwa tim BPBD siap membantu.
“Kami sangat senang jika ada relawan dan bantuan datang, karena BPBD tidak mungkin berjalan sendiri di lapangan,” terang Harris. Namun, ia melanjutkan, perlu adanya koordinasi seluruh lembaga kepada BPBD.
Simak: Gus Mujib Ajak Warga Kabupaten Pasuruan Zakat Melalui Lazismu
“Kami tidak melarang semua pihak yang ingin membantu. Kami sangat terbuka, tidak memandang dari bendera mana pun. Tapi alangkah lebih indah jika kita bangun sinergi. Agar terkoordinasi dan semua bantuan terdistribusi dengan baik sesuai kebutuhan,” jelas Harris.
Ia mencontohkan, sering terjadi bantuan menumpuk di salah satu titik lokasi bencana. Padahal di titik yang lain tengah membutuhkan. Ini lah pentingnya koordinasi, sehingga semua akan terdistribusi tepat sasaran. Masyarakat pun nantinya juga akan merasakan kehadiran bantuan yang sesuai kebutuhan mereka. Efha
Editor: Achmad Fuad Hasyim