Berita

Gus Irsyad Hadiri Safari Ramadan di GDM

Gus Irsyad Hadiri Safari Ramadan di GDM

Gus Irsyad Hadiri Safari Ramadan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Pasuruan – Liputan kontributor sinarmu.co


Sinarmu.co – Safari Ramadan Pemkab Pasuruan sukses dihelat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Pasuruan (27/4). Acara yang berlangsung pukul 14.00-15.00 tersebut, dihadiri langsung oleh Bupati Pasuruan HM. Irsyad Yusuf, dan Wabup KH. Abdul Mujib Imron beserta perwakilan jajaran Pemkab Pasuruan.

Gus Irsyad, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas peran Muhammadiyah dalam percepatan vaksinasi di Kabupaten Pasuruan. Ia lantas mengajak warga Muhammadiyah untuk terus bersinergi dalam penanganan covid-19 di Kabupaten Pasuruan.

Ia juga menyinggung keadaan Gedung Dakwah Muhammadiyah yang semakin baik perkembangannya. Dulu, katanya, ia sudah pernah hadir dan meresmikan GDM meskipun dalam kondisi yang belum siap huni. Gus Irsyad mengistilahkan, GDM adalah bangunan tumbuh yang akan terus berkembang secara bertahap.

“Demi mempercepat pembangunan GDM ini, saya sudah koordinasikan, GDM di tahun anggaran 2023 akan mendapat bantuan pembangunan sebesar 1 Milyar. Pak Dion (Ketua DPRD) insyaallah setuju itu. Kalau tidak setuju, ayo.. saya pimpin demo ke gedung DPRD,” ucap Gus Irsyad disambut hadirin meriah.

Kajian Ramadan

Mengambil tema “Menggapai Berkah Ramadhan 1443 H”, Gus Irsyad mempercayakan kajian tersebut kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Dr. Fauzan. Hal itu lantaran Gus Isryad, sejatinya juga merupakan alumni UMM, sekaligus sebagai Ketua Ikatan Keluarga Alumni UMM saat ini.

Fauzan mengawali dengan berpesan, hidup jangan seperti makan makanan pokok, tetapi hiduplah seperti makan buah-buahan. “Makan makanan pokok itu mudah lupa, misal saya tanya, Gus Irsyad tadi pagi sahur, apa ingat rasa nasinya bagaimana?” tanya Fauzan. Gus Irsyad pun tersenyum dan menggelengkan kepala.

Itulah, katanya, kita sering lalai terhadap sesuatu yang rutin kita kerjakan. Maka hiduplah seperti memakan buah, yang memiliki rasa dan tak terlupakan. Lalu apa kaitannya dengan bulan Ramadan?

Baca juga: Warga Lekok Antusias Bantu AMM Sebarkan Takjil

Ramadan itu pasti rutin datang setiap tahun. Tapi apakah kita memperlakukannya dengan biasa saja di setiap tahunnya? Atau kita memperjuangkan Ramadan dengan spesial? Rektor UMM itu melanjutkan, menurutnya, manusia sering salah dalam melakukan pendekatan terhadap Ramadan.

Ramadan itu memiliki beragam fitur, layaknya smartphone. Beberapa orang hanya menggunakannya untuk telepon dan berbalas pesan, sementara yang lainnya memaksimalkan fiturnya dan menghasilkan beragam perubahan positif.

Fitur dalam Ramadan adalah rahmat dan ampunan. Dalam sebuah hadits disebutkan barangsiapa yang mendirikan salat-salat malam di Ramadan, akan mendapat ampunan dari Allah SWT. Itu artinya, derajat muttaqin sesuai dengan Al-baqarah 183 hanya bisa kita capai, jika kita memiliki mindset berjuang.

Perumpamaan 2 Binatang Yang Berpuasa

Dr. Fauzan memberikan perumpamaan 2 binatang yang sama-sama mengerjakan puasa, namun berbeda hasilnya. Pertama adalah seekor ular. Untuk memperpanjang masa hidupnya, seekor ular akan melakukan pergantian kulit. Dengan melakukan puasa, kemudian ular melepaskan kulitnya.

Hasilnya? Ular hanya memiliki kulit baru yang notabene masih sama dengan kulit sebelumnya. Secara kepribadian pun sama, ular tetaplah ular yang beringas, menggigit, berbisa dan membahayakan. Dalam kitab Al-Ghazali, itulah perumpamaan shiyamul ‘aam (puasanya orang pada umumnya).

Puasa yang hanya mendapat lapar dan haus, namun setelah Ramadan berakhir, ia kembali menjadi pribadi yang sama. Tidak terdapat pembelajaran membekas yang bisa merubah dirinya ke arah yang lebih baik.

Sementara binatang kedua, adalah ulat. Sebagian orang mungkin jijik kepada binatang ini. Namun kemudian ia bermetamorfosis, membungkus seluruh tubuhnya dengan menjadi kepompong. Inilah tahapan ulat berpuasa dengan seluruh badannya.

Hasilnya? Ia berubah menjadi kupu-kupu yang indah. Inilah, kata Fauzan, shiyamul khash puasanya orang-orang yang khusus. Orang-orang yang berpuasa dengan seluruh badannya, dan menjadikan Ramadan sebagai pembelajaran untuk bulan-bulan berikutnya. (akar10)

Editor: Achmad Fuad Hasyim


Gus Irsyad Hadiri Safari Ramadan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Pasuruan

About Author

Vio Islamwell

LIGHT CREATURE

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *