Berita

Gerakan Pelajar Berkemajuan Tameng Hadapi Post Truth

Gerakan Pelajar Berkemajuan Tameng Hadapi Post Truth

Gerakan Pelajar Berkemajuan (GPB) sebagai tameng menghadapi masyarakat Post Truth – Opini oleh Dachirotus Sa’diyah


Sinarmu.co – Gerakan pelajar berkemajuan adalah dimana para kader IPM dengan senantiasa akan sadar bahwa semakin dinamis perkembangan zaman, maka semakin diharuskan kader IPM untuk senantiasa mencari ilmu dimanapun dan kapanpun.

Gerakan pelajar berkemajuan harus tetap berada pada jati diri kader ipm se-Indonesia. Semakin pesat perkembangan zaman, kader IPM harus terus bergerak menyesuaikan untuk menjadi kader yang unggul dan progresif.

Mengingat perkembangan dinamika media sangat pesat, dan memiliki efek samping yang hebat di kalangan segala usia. Media sosial saat ini, menjadi kunci sumber berita, tanpa memandang apakah berita yang disebarkan itu benar atau salah. Akibatnya banyak masyarakat yang dengan mudahnya membagikan berita tanpa dikaji terlebih dahulu untuk mencari kebenarannya.

Baca juga: SMP Mudipat Gempol Juara Cover Insan Pendidikan

Hal – hal demikian seharusnya perlu diwaspadai terpenting oleh kaum muda atau kaum pelajar. Sebagai kader IPM yang mengusung gerakan pelajar berkemajuan seharusnya sudah tidak merasa repot lagi ketika harus membuat kajian untuk memastikan apakah sumber informasi tersebut benar adanya, tanpa ada embel – embel hoax sebelumnya.

Jika gerakan pelajar berkemajuan tidak ditanamkan dalam diri kader IPM, maka akan berpotensi akan menjadi bagian dari masyarakat post truth.

Pada Tahun 2004, Ralph Keyes, di The Post Truth Era, bersama komedian Stephen Colber juga berbicara terkait posth truth , yang dimana dapat ditarik kesimpulan seperti ini: truthiness. Kata ini mengacu kepada sesuatu yang seolah-olah benar, padahal nggak benar sama sekali.

Sampai post truth mengalami puncaknya di tahun 2016 lalu. Dua peristiwa yang menjadi momentum saat itu adalah keluarnya Inggris Raya dari Uni Eropa (Brexit) dan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Di 2016, post truth bahkan menjadi word of the year  di kamus Oxford. Oxford sendiri mendefinisikan post truth sebagai kondisi dimana fakta tidak terlalu berpengaruh terhadap pembentukan opini masyarakat dibandingkan dengan emosi dan keyakinan personal.

Membaca Kembali Makna Toleransi dalam Pandangan Buya Syafii Maarif

Sehingga kesimpulan yang dapat diambil terkait makna post truth adalah era dimana kebohongan bisa menjadi kebenaran, dengan cara memainkan emosi dan perasaan kita.

Kemudian yang dimaksud masyarakat post truth adalah, mereka yang dengan mudahnya mempercayai dan membagikan berita hoax, tanpa dikaji atau dicari tahi kebenarannya terlebih dahulu.

Gerakan pelajar berkemajuan harus mampu mengatasi problema post truth, dengan menjadikan budaya mencari ilmu harus ditanamkan pada setiap diri kader ipm, dimanapaun dan kapanpun berada.

Penulis: Dachirotus Sa’diyah
(Ketua PD IPM Kabupaten Pasuruan

About Author

sinarmu

Sinarmu.co | Mencerahkan semesta

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *