Begandringan Bersama Ketua PWM, Sampaikan 5 Indikator Pemimpin Sukses – Laporan kontributor sinarmu.co
Sinarmu.co – Agenda Begandringan Muhammadiyah Pandaan, Selasa (10/10) menghadirkan Dr dr Sukadiono MM, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur. Acara yang berlangsung di Masjid Al Jauhara Pandaan itu rutin digelar jamaah Muhammadiyah Pandaan setiap Selasa kedua usai shalat isya.
Dalam kesempatan tersebut Sukadiono menyinggung salah satu lembaga survei yang menyatakan bahwa jumlah warga Muhammadiyah menurun. Baginya, dalam situasi menjelang pemilu seperti saat ini tak perlu kaget jika banyak hal yang dipolitisasi.
“Jumlah warga Muhammadiyah banyak, hanya saja mungkin belum terhitung semuanya,” ungkap Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu. Jika dikatakan oleh lembaga survei menurun, rasanya tidak betul, apalagi dalam momen politik saat ini, lanjutnya.
Dalam momen memperingati milad nabi Muhammad saw serta di tahun politik ini, Sukadiono menyampaikan indikator pemimpin yang sukses. Menurutnya kepemimpinan yang sukses itu mengacu pada kepemimpinan Rasulullah saw, sebagaimana firman Allah:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” QS. al ahzab : 21.
Ketua PWM Jawa Timur itu menyebut, bahwa teori kepemimpinan apapun yang ada saat ini, jika dikorelasikan, semuanya ada pada diri rasulullah Muhammad saw sebagai pemimpin umat Islam.
5 Indikator Pemimpin Sukses Menurut Hermawan Kartajaya
Ia melanjutkan, bahwa menurut Hermawan Kartajaya, terdapat lima indikator pemimpin yang sukses. Pertama change, pemimpin harus bisa melakukan perubahan. Muhammad saw merubah masyarakat jahiliyah di tanah Arab kala itu menjadi masyarakat madani.
Bukan tanpa kendala, Sukadiono menegaskan bahwa selama dua puluh tiga tahun nabi Muhammad berdakwah jelas mengalami resistensi. Hambatan harus dilalui dan dihadapi, nabi Muhammad berhasil menaklukkan semua tantangan tersebut.
Kedua, dream, pemimpin harus memiliki mimpi, memiliki visi. Rasulullah saw memiliki visi yang sesuai dengan firman Allah:
“Dan tidaklah aku utus kamu (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta” QS al anbiya 107
“Kita bayangkan, bagaimana sosok Muhammad di zaman itu sudah memiliki visi yang melintasi Arab, bahkan tidak hanya bumi, tapi sampai alam semesta,” tutur Suko sapaan akrabnya.
Ketiga empowering, pemimpin harus bisa memberdayakan. Meskipun Muhammad adalah nabi, sosok utusan Allah yang jelas mendapat bimbingan langsung dari Allah, nabi Muhammad tetap memberdayakan para sahabat sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing.
“Begitu pula di Muhammadiyah ini, kolektif kolegial. Tidak bisa kita ini one man show, jangan semua dikerjakan sendiri,” tegas laki-laki kelahiran Jombang itu.
Keempat, model. Pemimpin itu harus bisa menjadi contoh, menjadi suri tauladan dari orang yang ia pimpin. Ia melanjutkan, bahwa itu dapat meningkatkan kepercayaan dari orang-orang yang ia pimpin. Maka dari itu pemimpin harus sekata antara ucapan dan perilakunya.
Dalam firman-Nya, “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan” QS Shaff : 2-3.
Memimpin Dengan Cinta
Terakhir, pemimpin yang sukses harus memiliki love, cinta. Bagaimana pemimpin mencintai siapapun yang ia pimpin. Begitu juga sebaliknya, yang dipimpin juga mencintai pemimpinnya. Sehingga dalam menjalankan kepemimpinan, tidak serta-merta hanya menggunakan otoritas, kekuasaan dan kekuatan kekerasan.
Baca juga : Rumah Maslahat Muhammadiyah Wonorejo Disambut Baik Stakeholder
Kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan profetik, pemimpin yang menjadikan Rasulullah Muhammad saw sebagai suri teladan, referensi dalam segala tindak-tanduk dan tutur katanya dalam menjalankan kepemimpinannya, pungkas Suko.
– Begandringan Bersama Ketua PWM –
