
Bakrun Dahlan Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah Ungkap Cara Kaderisasi dari Sekolah Muhammadiyah – Laporan Kontributor sinarmu.co
Sinarmu.co – Agenda Pembinaan Guru di SMK Muhammadiyah 1 Pandaan (14/2), dihadiri oleh Dr Ir M Bakrun Dahlan MM, Wakil Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Diikuti oleh seluruh dewan guru serta tenaga kependidikan SMK Mutu Pandaan, Bakrun sapaan akrabnya mengulas seputar kebijakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, penerapan pendidikan berkarakter serta sekolah-sekolah Muhammadiyah. Utamanya sekolah Muhammadiyah di Kecamatan Pandaan.
Tidak hanya itu, Bakrun yang juga selaku Direktur Pembinaan SMK kala itu, membuka fakta tentang Kaderisasi. Ia menceritakan, ketika ia menjadi Direktur SMK, data menyatakan bahwa SMK yang dahulunya kerap disepelekan, semenjak hadirnya Instruksi Presiden tentang SMK, maka ia berusaha menstimulasikan bagaimana SMK tidak lagi termarginalkan. Ia-pun menyelaraskan hal tersebut dengan kaderisasi di Muhammadiyah.
“Per tahunnya, terdapat 220 ribu lulusan dari 600 SMK Muhammadiyah se-Indonesia dan 95 ribu lulusan SMA dari 550 SMA Muhammadiyah se-Indonesia, mengapa yang 220 ribu siswa itu tidak menjadi perhatian?” kata Bakrun.
Dari data itu, ia melanjutkan, kalau 10% dari lulusan SMK itu bisa jadi kader Muhammadiyah, berarti terdapat 75 ribu kader Muhammadiyah lulusan SMK. Kaderisasi jalan, sumber daya manusia terampil pun jalan. Itu baru hitungan siswanya, belum guru dan tenaga pendidiknya.
Ia lantas memberikan pengetahuan tentang 4 fungsi Pendidikan Dasar dan Menengah di Muhammadiyah sebagai refleksi para peserta Pembinaan Guru yang seluruhnya merupakan guru dan tenaga pendidik. Ia menyatakan, bahwa 4 fungsi ini, juga selaras dengan misi Kaderisasi Muhammadiyah yang ternyata tidak luput dari pemikirannya.

Fungsi Pendidikan Dasar dan Menengah
PUSAT PENDIDIKAN
Sebagai Lembaga yang berfokus kepada masifnya pendidikan, tentu misi penunjangnya berupa memberi pelatihan, wawasan, peningkatan kualitas sumber daya manusia dan selarasnya.
DAKWAH
Sekolah bisa menjadi salah satu lahan untuk memberi pemahaman tentang Muhammadiyah, kegamaan dan lain-lain. Target dakwahnya, bisa siapa saja, seluruh warga sekolah, tidak hanya siswa. “Guru, tenaga pendidik, yang saya yakin rata-rata bukan dari Muhammadiyah, tapi setidaknya tidak alergi ke orang Muhammadiyah,” ujar Wakil Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah itu.
KADERISASI
Ajak seluruh warga sekolah untuk mengikuti organisasi otonom Muhammadiyah secara perlahan. Bakrun mengungkap salah satu cara untuk mengkader guru atau tenaga pendidik yang bukan dari Muhammadiyah, ialah dengan melibatkan mereka untuk menjadi panitia kegiatan di acara Muhammadiyah.
“Paling tidak, masukkan mereka dibagian pengurus ortom, paling tidak di tingkat cabang. Ajak mereka, pasti nanti secara otomatis mereka akan merasa Muhammadiyah,” jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa, ia akan jauh lebih memilih orang non Muhammadiyah tapi berkompeten di bidangnya dibandingkan Muhammadiyah tapi tidak berkompeten.
“Apalagi orang Muhammadiyah, pengurus, yang berkompeten di bidangnya, itu jauh lebih baik,” ujarnya. “Ajak para aktivis di IPM, IMM, NA, Pemuda, untuk memberi pengajaran seputar Agama Islam dan Kemuhammadiyahan. Apabila terdapat guru yang ia merupakan aktivis Muhammadiyah, bisa memiliki peluang untuk mengajarkan Kemuhammadiyahan,” imbuhnya.
PELAYANAN PRIMA
Pastikan untuk memiliki sistem pelayanan yang tidak hanya sekedar baik, tetapi ada konsistensi, pelayanan prima.
Ia menutup agenda Pembinaan guru tersebut dengan membeberkan fakta, “Kita harus siap dan melakukan antisipasi kebijakan Menteri baru tentang pembelajaran Deep Learning, yaitu pendekatan pembelajaran yang mana harapannya nanti, sekolah bisa men-desain kurikulum sesuai dengan kondisi sekolahnya masing-masing,” ungkap Bakrun.
“Kebijakan oleh Kemdikbudristek, SMK masih menjadi perhatian besar, dan masih ada Dirjen Pendidikan Vokasi untuk SMK dan dibuat khusus. Tetapi lagi-lagi kita harus mulai antisipasi, karena anggaran juga dipangkas 3,6%,” tutupnya.
Penulis: Akar10