5 Ciri Warga Muhammadiyah – Disampaikan oleh Ustad Ashadi, Majelis Tabligh PDM Kabupaten Pasuruan. Rangkuman oleh kontributor Sinarmu.co.
Sinarmu.co – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pasuruan melakukan turba putaran keempat (21/4). Kali ini PDM berkunjung ke Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Prigen.
Bertempat di Masjid Khoiru Ummah Pecalukan Prigen, agenda menjelang berbuka tersebut ramai dihadiri jama’ah Muhammadiyah setempat. Para jama’ah berbondong-bondong mendatangi masjid dengan membawa beraneka ragam hidangan untuk berbuka.
Di sisi lain, PDM hadir bersama dengan PD Aisyiyah, Majelis Tabligh, Pemuda Muhammadiyah dan Lazismu. Ketua PCM Prigen dalam sambutannya turut bersyukur dan bergembira atas kehadiran rombongan Pimpinan Daerah Muhammadiyah di Prigen.
Sementara itu, Sekretaris Majelis Tabligh, Dr. M. Jadid Khadavi menyampaikan ihwal rencana akreditasi masjid dan digitalisasi aset Muhammadiyah. “Dalam waktu dekat, kami akan segera berkoordinasi dengan para takmir masjid Muhammadiyah di Kabupaten Pasuruan,” ungkap Jadid. Hal itu menurutnya, demi percepatan digitalisasi dan menguatkan Muhammadiyah sebagai organisasi yang berkemajuan.
Kajian Menjelang Berbuka
Dalam kajian qabla ifthar (menjelang berbuka), Ustad Ashadi mengatakan bahwa setidaknya terdapat 5 ciri warga Muhammadiyah. Pertama, bekerja dan beramalnya dengan niat karena Allah. Serta tujuannya hanyalah mencari ridlo Allah, ia mengutip Alquran surat Adz-dzariyat ayat 56, bahwa jin dan manusia Allah ciptakan untuk beribadah.
Kedua, gemar dalam belajar thalabul ‘ilmi. Belajar, menurutnya, tak mesti harus di bangku sekolah. Di mana pun kita bisa belajar dan tak terbatas pada ilmu tertentu. Lebih-lebih ilmu agama, sebagai warga Muhammadiyah harus banyak belajar dan mendalami ilmu agama.
Ketiga, suka bersilaturahim. Sebagaimana KH. Ahmad Dahlan sang pendiri Muhammadiyah, dalam masa awal pendiriannya Kyai Dahlan banyak bersilaturahim kesana-kemari. Itu ia lakukan untuk membuka relasi, berdiskusi dan juga menimba ilmu kepada siapa saja yang ia temui.
Dalam satu hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang senang lapang rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahim“.
“Yang keempat, warga Muhammadiyah itu terkenal gemar bersedekah. Muhammadiyah saat ini dengan segala amal usahanya itu menjadi besar karena warganya gemar bersedekah,” papar Ustad Ashadi. Ia mengingatkan bahwa di dalam teks Alquran, kewajiban shalat bergandengan dengan infak atau sedekah (QS. Al-baqarah : 3).
Terakhir, warga Muhammadiyah gemar melakukan inovasi. Ia memberikan contoh salah satu Pimpinan Ranting Muhammadiyah yang inspiratif. Di Sulawesi, katanya, terdapat salah satu ranting yang memiliki amal usaha berupa makam Islam.
“Ini kan luar biasa, di tengah sulitnya warga Islam di desa tersebut menguburkan jenazah (karena jauhnya pemakaman Islam), Muhammadiyah hadir dengan membeli tanah untuk pemakaman Islam,” pungkasnya. (Efha)