Berita

4 Akhlak Rasulullah Ini Untuk Ditiru Generasi Muda Masa Kini

4 Akhlak Rasulullah Ini Untuk Ditiru Generasi Muda Masa Kini

4 Akhlak Rasulullah Ini Untuk Ditiru Generasi Muda Masa Kini – Laporan Anisa Yunita Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah Gempol


Sinarmu.co – Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC IPM) Gempol selenggarakan Kajian Ahad peringati kelahiran Nabi Muhammad Saw (16/10). Kajian yang berlangsung di Masjid Al-Jihad, Kejapanan Kecamatan Gempol itu mendatangkan Achmad Fuad Hasyim Ketua PD. Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Pasuruan sebagai pembicara.

Dalam sesi pembukaan, Sekretaris PC IPM Gempol, Bima Fadhilla Arham menyampaikan bahwa Kajian Ahad kali ini bertemakan “Jadikan Akhlak Rasulullah Sebagai Landasan Generasi Muda Saat ini”. Hal itu menurutnya penting, mengingat banyak dari generasi muda saat ini mengalami degradasi moral.

“Melalui kajian ini PC IPM Gempol berharap para kader bisa terus semangat mempelajari dan meneladani akhlak rasulullah. Sehingga kita bisa menjadi pengikut nabi Muhammad yang baik,” tutur Bima dalam sambutannya.

Mengawali kajian tersebut, Fuad selaku pembicara mengajak para hadirin untuk aktif mengidentifikasi apa saja yang melekat pada generasi muda saat ini. Mulai dari generasi ketergantungan gadget, krisis akhlak, gemar healing namun cepat bosan dan cepet stres.

Selain itu, mengacu pada hasil data penelitian Microsoft pada tahun 2020, Indonesia menempati urutan pertama sebagai netizen paling tidak sopan se-Asia pasifik. Dalam hal ini generasi muda juga termasuk berperan di dalamnya.

Baca juga : Video Kisah Perjuangan Nurdin, Sang Juara Lomba Video Islami

Dalam bermedia sosial, kita bisa lihat, netizen Indonesia banyak mencaci maki melalui kolom komentar. Memberikan penilaian atas dasar pandangan sesaat. Menghakimi seseorang dengan seenaknya. Perilaku-perilaku negatif ini ditengarai oleh beberapa faktor, mulai dari perubahan zaman yang serba cepat dan ketidak-siapan sumber daya manusia dalam menerimanya. Hingga pola pendidikan dan pola asuh terhadap anak yang kurang tepat.

Perilaku tersebut juga sudah barang tentu tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam agama Islam. Lebih khusus, tidak sesuai dengan apa yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw sebagai teladan ummat muslim.

4 Akhlak Rasulullah Muhammad Saw Menurut Aisyiyah RA.

Dalam satu riwayat terdapat di kitab adabul mufrad, beberapa orang laki-laki suatu saat pernah mendatangi ‘Aisyah RA. Mereka bertanya, bagaimanakah akhlak Rasulullah saw? Maka ‘Aisyah menjawab, bahwa akhlak beliau adalah Al-quran. Ia pun bertanya, apakah kalian membaca surat al-mu’minun? Bacalah surat al-mu’minun.

Terdapat 4 akhlak rasulullah dalam pembukaan surat al-mu’minun (2-5), “yaitu orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya (2), dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna (3) dan orang-orang yang menunaikan zakat (4) dan orang-orang yang menjaga kemaluannya (5).

Pertama, khusyu’ dalam shalat. Artinya, melakukan dengan sungguh-sungguh, memaknai dan memahami setiap apa yang diucapkan dan dikerjakan. Tak hanya di dalam shalat, hendaknya generasi muda juga demikian di dalam kehidupan sehari-hari. Mengerti apa yang ia kerjakan dan bertanggung jawab penuh terhadapnya.

Kedua, menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang sia-sia. Generasi muda saat ini, banyak berkata-kata yang tidak seperlunya, dalam bahasa anak muda ‘unfaedah‘. Di dunia maya pun tak kalah miris, perudungan, menghakimi orang lain dengan sembarangan dan tanpa tanggung jawab. Semua itu, selain merugikan orang lain juga sia-sia. Membuang waktu dan energi masa muda yang seharusnya digunakan dengan lebih produktif dalam berpikir dan berkarya.

Menunaikan zakat

Zakat sejatinya mensucikan jiwa dan harta yang kita miliki. Selain itu, juga memiliki spirit berbagi kepada sesama, maka generasi muda saat ini bisa meneladani rasulullah saw dengan memiliki jiwa berbagi. Fuad menjelaskan, berbagi apapun yang ia punya ‘share everything‘, ilmu, pengalaman, bahkan yang bernilai sangat murah sekalipun.

Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari, Rasulullah pernah bersabda “Jagalah diri kalian dari api neraka sekalipun dengan (bershadaqah) sebutir kurma”. Kalau di Indonesia dan di generasi muda saat ini tidak biasa dengan kurma, maka bisa diganti apapun yang ringan untuk kita bagikan. Karena sebutir kurma adalah gambaran sesuatu yang sangat ringan diberikan di Jazirah Arab saat itu.

Baca juga : Saat Sedang Shalat Tiba-tiba Lupa Sudah Dapat Berapa Rakaat? Hati-hati, Ini Cara Mengatasinya…

Terakhir, menjaga kemaluan. Yaitu menghindari perbuatan-perbuatan yang mengarah pada zina untuk menjaga kehormatan setiap manusia. Hal itu penting untuk diperhatikan, mengingat kemajuan teknologi membuka ruang-ruang informasi yang sangat luas. Siapapun bisa mengakses apapun hanya melalui koneksi internet dan layar di genggamannya. Maka pelajar Muhammadiyah, perlu lebih aware. Perbuatan zina bisa berawal dari hal-hal yang biasanya dianggap remeh, misalnya bersentuhnya kulit tangan lawan jenis.

Ber-IPM Adalah Berproses Meneladani Rasulullah

Meneladani rasulullah berarti menjadi pengikut rasulullah melalui petunjuk dari Al-quran dan hadits dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bahasa arab, pengikut nabi Muhammad disebut Muhammadiyah. Nama tersebut sebagaimana nama persyarikatan kita ‘Muhammadiyah’. Artinya, organisasi otonom IPM pun juga mengikuti semangat untuk menjadi pengikut rasulullah saw.

“Saya tegaskan, siapa yang ber-IPM dengan sungguh-sungguh, dengan sebaik-baiknya, maka dia sejatinya sedang berproses untuk meneladani rasulullah Muhammad saw. Karena IPM adalah ortom Muhammadiyah yang sejatinya mengikuti nabi Muhammad saw,” pungkas Fuad. Kajian yang dimulai pukul 09.30 WIB itu berlangsung hingga menjelang adzan dhuhur. Kajian berakhir dan dilanjutkan shalat dhuhur berjamaah.

Salam Pena,
Kontributor : Anisa Yunita
Sekretaris Bidang Perkaderan PC IPM Gempol

About Author

sinarmu

Sinarmu.co | Mencerahkan semesta

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *