Editor Picks

Waradhana Sandya Menjadi Tema Musycab IMM Pasuruan, Ini Maknanya

Waradhana Sandya Menjadi Tema Musycab IMM Pasuruan, Ini Maknanya

Waradhana Sandya Menjadi Tema Musycab IMM Pasuruan, Berikut Ulasan Singkat Maknanya merujuk pada tulisan Ummu Khanifah Qomariyah, Yasmin Al-Jaidy dan Afif Akbar Risqullah, kader Pimpinan Komisariat IMM Al-Ibrahimy.


Sinarmu.co – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Pasuruan Raya akan menggelar Musyawarah Cabang (Musycab) yang kedua. Kegiatan tahunan itu akan berlangsung pada tanggal 26-28 April 2024 di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Pasuruan.

Musycab kedua, kali ini diketahui mengusung tema yang cukup menarik, “Waradhana Sandya”. Apa maknanya? Berikut rangkuman sinarmu.co merujuk tulisan Ummu Khanifah Qomariyah, Yasmin Al-Jaidy dan Afif Akbar Risqullah, kader Pimpinan Komisariat IMM Al-Ibrahimy.

Waradhana Sandya berasal dari bahasa sansekerta. “Waradhana” berarti sesuatu yang bernilai, sementara “sandya” artinya persatuan. Sehingga arti lengkap dari Waradhana Sandya adalah suatu perkumpulan yang memiliki nilai bagi orang lain. 

Tema ini dapat memberikan makna yang dalam bagi masa depan yang akan diramu oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di periode ketiganya.

Memiliki nilai dengan menjadi berdampak bagi manusia lainnya maupun lingkungan sekitar menjadi tujuan yang harus diusahakan melalui proses perkaderan maupun gerakan. Hal itu dikarenakan IMM merupakan organisasi perkaderan dan gerakan sosial.

Dalam perspektif Islam manusia diharapkan mampu menghadirkan kebermanfaatan bagi manusia lainnya. Salah satunya menjaga hubungan baik melalui rabbnya dan manusia itu sendiri. Sebagaimana sabda nabi Muhammad saw “sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lainnya”.

Di tubuh ikatan, kader IMM telah memahami aplikasi dari makna ‘manusia berdampak’ ini pada kompetensi dasar yang sudah seharusnya dimiliki oleh setiap kader, yakni; 1) Religiusitas, 2) Intelektualitas, 3) Humanitas. Ketiganya menjadi pionir dalam pembentukan kepribadian.

Waradhana Sandya, Segolongan Manusia yang Memiliki Nilai

Seraya mengaplikasikan tiga kemampuan dasar kader tersebut, perlu juga kader untuk mempelajari bagaimana pada dasarnya kemampuan ini dilandasi pada firman Allah pada surat Ali Imran ayat 104 dan juga 110.

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung” (QS. Ali Imron: 104)

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik” (Ali Imron: 110)

Ayat tersebut menunjukkan bagaimana penafsiran ‘manusia baik’ dengan menyeru kepada kebajikan dan mencegah daripada kemungkaran. Kemudian dalam Ali Imran 110 disebutkan bagaimana indikator ‘umat terbaik’ yang dilandasi dengan seruan kebajikan, pencegahan dan kembali kepada pencipta.

Secara ilmiah, dapat diartikan pula sebagai tindakan intelektual, humanis (pembebasan) dan religius. Sehingga jika dicari makna waradhana sandya, akan dengan sangat mudah dipahami dengan pengertian berbagai perspektif diatas, yakni sebagai sekumpulan manusia berdampak yang berarti ‘manusia beruntung’ dalam 3:104 dan ‘umat terbaik’ pada 3:110.

Tulisan selengkapnya klik dan baca disini: Waradhana Sandya: Menarasikan Identitas Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Pasuruan Raya

Baca juga : Masa Depan STIT Muba Dipertanyakan, IMM Soroti 5 Hal Ini

About Author

IMM Pasuruan Raya

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *