
Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Pasuruan Sosialisasikan Penanggulangan Stunting. Liputan kontributor sinarmu.co.
Sinarmu.co – Menurut data WHO (World Health Organization), Indonesia berada ditingkat ke-2 dalam permasalahan stunting. Dari 3 (tiga) kelahiran, terdapat 1 (satu) bayi yang berisiko stunting. (hellosehat.com)
Atas perhatian dan sebagai tindakan peduli terhadap data tersebut, Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Pasuruan bersama dengan tim stunting yang dimilikinya, menggelar Sosialisasi Penanggulangan Stunting, Sabtu (12/9/2021). Bertujuan untuk mengurangi kenaikan grafik stunting di Indonesia, diseminasi yang dilaksanakan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Raci tersebut, dihadiri oleh para anggota PD Aisyiyah dan Pimpinan Cabang Aisyiyah di Kab. Pasuruan.
“Program ini sangat bermanfaat, mari Aisyiyah bangkit seluruhnya anggota Aisyiyah mengawal dan terus bersosialisasi penanggulangan stunting di seluruh Kabupaten Pasuruan.” ujar Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kab. Pasuruan, Hj. Ifani Mahfudz, S.Pd.

Keterangan : Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Pasuruan, Hj. Ifani Mahfudz, S.Pd., menyampaikan sambutannya
Bak gayung bersambut, Hj. Nurul Aini H, tim stunting periode 2021-2024 mengajak untuk bergerak bersama dalam menanggulangi pencegahan stunting di Kab. Pasuruan. Beliau juga menghimbau agar semua pihak saling berkolaborasi, sehingga pencegahan dan penanganan stunting yang ada di Kab. Pasuruan bisa maksimal.
Dr. Eko Adi Saputro sebagai penyampai sosialisasi stunting, menjelaskan beberapa poin penting. Seperti, sebab akibat, faktor penunjang, resiko atau dampak, penanganan dan konsep penanggulangan stunting pencegahan 1000 hari pertama kehidupan (HPK). “Dampak jangka panjang dari stunting ialah, kerugian negara. Karena generasi penerus bangsa menjadi tidak produktif,” tambah Dr. Eko Adi Saputro.
Kontributor : M. Syaifuddin
akar10