
Selenggarakan Seminar LGBT, IMM Pasuruan Buka Wawasan Pelajar dan Mahasiswa – Laporan Achmad Fuad Hasyim kontributor sinarmu.co
Sinarmu.co – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Pasuruan Raya memberikan perhatian serius terhadap LGBT. Hal itu dibuktikan dengan penyelenggaraan Seminar IMM Shine, Minggu (20/8/2023).
Seminar bertema “LGBT: Dulu Tabu, Sekarang Tak Ragu” tersebut berlangsung di Rumah Makan Kurnia Kota Pasuruan dengan menghadirkan para pelajar dan mahasiswa.
Himamul Faa’iq Ketua umum PC IMM Pasuruan Raya mengatakan bahwa seminar tersebut berangkat dari keresahan aktivis IMM Pasuruan terhadap perkembangan LGBT di Indonesia.
“Kami resah akan berita di luar sana yang beredar. Banyak agenda atau perkumpulan yang disusupi LGBT dan itu tidak bisa dibiarkan khususnya di Pasuruan,” tutur Himamul. Hal itu, ia melanjutkan, lantaran LGBT merupakan sikap yang menyimpang, oleh karenanya IMM Pasuruan Raya mengadakan seminar ini untuk mengedukasi pelajar dan mahasiswa.
Baca juga : Gelar Mimbar Bebas di Alun-alun Kota Pasuruan, Berikut 4 Tuntutan Aktivis Cipayung Pasuruan
Heikal Mahendra Natsir, narasumber dalam seminar tersebut menjelaskan bahwa beberapa negara di dunia telah melegalkan pernikahan sesama jenis, di antaranya Belanda, Belgia, Spanyol, Kanada dan Amerika Serikat.
LGBT, dalam pemaparannya, disebabkan oleh setidaknya tiga faktor dasar, yaitu biologis (hormon). Faktor sosial seperti pengaruh dari lingkungan dan faktor psikologis seperti pengalaman dan traumatis.
Heikal mengatakan ada beberapa tindakan preventif yang dapat dilakukan untuk menghindarkan diri dari perilaku menyimpang LGBT. Pertama, memilih lingkungan yang baik. Kedua, bijak dalam melihat konten di dunia maya. Ketiga, memperbanyak kegiatan-kegiatan positif baik secara daring maupun luring.
“Lingkungan merupakan fondasi yang berpengaruh besar untuk membentuk pribadi seseorang,” pungkasnya.
LGBT Perlu Perhatian Khusus
Senada dengan itu, narasumber yang lain, Admiral Dicky mengatakan bahwa kaum LGBT termasuk dalam kaum rentan, saat ini perkembangannya cukup signifikan. Dalam catatannya mengutip penelusuran wartabromo, terdapat beberapa grup gay Pasuruan di aplikasi daring facebook, dengan total ribuan pengikut.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Lembaga Dakwah Komunitas PDM Kabupaten Pasuruan itu mengajak untuk terus melakukan pendampingan kepada mereka. Ia melanjutkan, bahwa dakwah kepada kaum LGBT mesti dilakukan secara perlahan. Tidak bisa secara instan dan langsung.
“Meskipun membawa air kecil-kecil tapi membawa dampak, biarlah Allah nanti yang menilai (dan memberikan hidayah),” tutur Dicky.
Finalis PAI Award Nasional itu mengingatkan di hadapan para hadirin agar tidak lantas menjauhi mereka. “Kita jangan menjauhi mereka. Jangan benci orangnya, tapi kita mengutuk perilakunya (yang menyimpang),” pungkas Dicky.
Ia berharap agar seluruh pihak terutama pemangku kebijakan, dalam hal ini pemerintah memberikan perhatian lebih kepada fenomena LGBT. Hal itu dimaksudkan agar LGBT tidak dapat berkembang di bumi pertiwi.