Perempuan dan Kesehatan Mental : Bagaimana Lingkungan Hidup Mempengaruhi Kesehatan Mental Seorang Perempuan -kontributor sinarmu.co-
Sinarmu.co – Mental health atau kesehatan mental adalah kesehatan mental, atau perhatian, yang mengacu pada keadaan psikologis, emosional, dan sosial seseorang secara keseluruhan. Hal ini mencakup bagaimana individu merasa, berpikir, dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Kesehatan mental yang baik tidak hanya berarti bebas dari gangguan mental seperti depresi atau kecemasan, tetapi juga mencakup kemampuan mengatasi stres, berinteraksi positif dengan orang lain, dan merespons tantangan hidup. Kesehatan mental juga merupakan kemampuan untuk beradaptasi. dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain biologis, genetik, psikologis, sosial dan lingkungan. Faktor-faktor ini berinteraksi satu sama lain dan mempengaruhi bagaimana individu mengalami dan bereaksi terhadap kehidupan sehari-hari.
Kesehatan mental perempuan merupakan isu penting yang patut mendapat perhatian khusus dari masyarakat. Kesehatan mental yang baik adalah landasan kebahagiaan dan kualitas hidup bagi perempuan. Namun, perempuan seringkali menghadapi tekanan sosial, stigma, dan tantangan unik yang dapat memengaruhi kesehatan mental mereka.
Pentingnya Kesehatan Mental Perempuan
Pentingnya kesehatan mental perempuan tidak bisa diabaikan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental yang buruk dapat berdampak negatif bagi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan mereka, termasuk hubungan antarpribadi, karier, dan peran sebagai ibu. Gangguan mental yang sering terjadi pada perempuan meliputi depresi, kecemasan, dan trauma akibat kekerasan gender.
Pengaruh lingkungan hidup pada kesehatan mental seorang perempuan adalah faktor yang kompleks dan penting dalam memahami kesejahteraan psikologis mereka. Lingkungan tempat tinggal, baik fisik maupun sosial, memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental perempuan. Secara fisik, kondisi lingkungan tempat tinggal perempuan dapat berdampak langsung pada kesehatan mental mereka.
Kualitas udara yang buruk, polusi suara, akses terbatas terhadap air bersih, sanitasi yang buruk, dan keberadaan bahan kimia beracun dapat menyebabkan stres tambahan dan risiko gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. Misalnya, tinggal di daerah perkotaan yang padat dan terpolusi dapat meningkatkan tingkat kecemasan dan mengurangi kualitas hidup secara keseluruhan.
Selain itu, lingkungan sosial juga memainkan peran penting dalam kesehatan mental perempuan. Norma-norma sosial yang patriarkal dan diskriminatif, ekspektasi gender yang tidak realistis, dan ketidaksetaraan dalam hubungan interpersonal dapat menyebabkan tekanan psikologis tambahan pada perempuan. Kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, dan diskriminasi di tempat kerja atau dalam masyarakat juga merupakan faktor lingkungan sosial yang merugikan bagi kesehatan mental perempuan.
Perubahan lingkungan yang disebabkan oleh perubahan iklim, urbanisasi, atau industrialisasi juga dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental perempuan. Bencana alam seperti banjir, badai, atau kekeringan dapat meningkatkan tingkat stres, kecemasan, dan trauma pada perempuan, terutama yang memiliki tanggung jawab tambahan dalam keluarga dan komunitas. Urbanisasi yang cepat juga dapat menyebabkan isolasi sosial, hilangnya jaringan dukungan tradisional, dan peningkatan risiko gangguan mental.
Namun demikian, lingkungan juga dapat menjadi sumber kekuatan dan dukungan bagi kesehatan mental perempuan. Komunitas yang inklusif, dukungan sosial yang kuat, akses terhadap layanan kesehatan mental, dan kesetaraan gender yang diaktifkan dapat membantu mengurangi risiko gangguan mental dan meningkatkan kesejahteraan perempuan.
Dalam rangka meningkatkan kesehatan mental perempuan, penting untuk mengakui dan mengatasi dampak lingkungan hidup. Perlunya upaya bersama dari pemerintah, lembaga internasional, organisasi masyarakat sipil, dan individu untuk menciptakan lingkungan yang mendukung, inklusif, dan aman bagi perempuan tidak dapat dilebih-lebihkan. Hanya dengan langkah-langkah konkret untuk mengatasi ketidaksetaraan, melindungi hak-hak perempuan, dan memperbaiki kondisi lingkungan, kita dapat mencapai kesehatan mental yang optimal bagi semua individu, tanpa memandang jenis kelamin.
Ditulis oleh : Bella Tri Inda Ningrum
Anggota Immawati IMM An-Nur, Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
-akar10-