Mengenal Mental Contrasting, Positive Thinking Aja Tidak Cukup. Oleh Fawwaz Hanif Basyaeb, Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Sinarmu.co – Seringkali kita dengar ajakan “Udahlah, berpikir positive thinking aja.” Kalimat itu, ibarat petir di siang bolong. Ajakan yang menurutku mampu membangkitkan semangat dengan ekspektasi yang indah.
Namun, pernah nggak sih, kita merasa kecewa dan cenderung menyalahkan diri sendiri ketika kegagalan menghampiri? Padahal kita sudah mempunyai bayangan indah akan keberhasilan bukan?
Yups, itu masalahnya. Positive Thinking menipu pikiran kita. Membayangkan betapa indahnya keberhasilan dan seolah-olah kita sudah menggapainya. Sehingga membuat kita terlena akan hambatan-hambatan yang seharusnya kita pikirkan terlebih dahulu.
Lantas, bagaimana dengan berpikir realistis? Hmmm… hanya sekedar berpikir realistis pun tak akan memberikan hasil yang baik.
Hasil riset dari Gabriele Oettingen, seorang profesor psikologi New York University and The University of Hamburg, mengusulkan istilah “Mental Contrasting.” Yaitu menggabungkan bayangan ekspektasi akan keberhasilan dengan hambatan-hambatan yang akan ditemui.
“Udah bagus berpikir positif, malah di’tubruk’in dengan pikiran negatif.” Dengan mempertimbangkan hambatan, kita akan lebih dulu mengantisipasi hal-hal di luar rencana. Sehingga membuat kita lebih tenang menghadapi kemungkinan terburuk.
Eitsss tenang dulu, yang dimaksud adalah, tidak akan menyalahkan diri sendiri ketika suatu kegagalan menghampiri. Seringkali hanya sekedar berpikir positive thinking-pun menghadirkan kesedihan dalam diri, “Saya seharusnya bisa positive thinking, kenapa saya masih merasa sedih? Saya merasa sudah berpikir positive thinking, tetapi mengapa masih selalu gagal?”
Berdasarkan itu, berpikir positive thinking ini terlalu memaksa jika tidak diimbangi berpikir realistis sebagai penyeimbang. Maka, Mental Contrasting merupakan sebuah perpaduan konsep berpikir yang epic. Yang mana ianya menyuguhkan berbagai pilihan jawaban atas sebuah masalah, dengan disertai beragam resiko yang diberikan di setiap jalan keluar yang dipilih.
Fawwaz Hanif Basyaeb
sinarmu.co
akar10