Ini Pesan Ketua PDM Kabupaten Pasuruan di Pembukaan KMM – Laporan kontributor sinarmu.co
Sinarmu.co – Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pasuruan menyelenggarakan pelatihan dan pembentukan Korp Mubaligh Muhammadiyah (KMM), Sabtu (14/9).
Berlangsung di Villa Jannati Trawas, Mojokerto, agenda tersebut mengusung tema “menebar dakwah sunnah, meraih jannah bersama Muhammadiyah memajukan semesta”.
Dalam pembukaan kegiatan tersebut Ketua Majelis Tabligh Mukhammad Lutfi mengatakan bahwa pelatihan dan pembentukan KMM penting agar seluruh mubaligh di Kabupaten Pasuruan terdata dan bisa dimaksimalkan.
“Problem klasik kita, anak-anak (mubaligh muda) kita ini banyak tapi berserakan dimana-mana, tidak kita wadahi (dengan baik),” ucap Lutfi.
Ia melanjutkan, nantinya akan diadakan mudzakarah secara rutin. Sehingga jika ada yang mengadakan kajian dari masjid mushola, ataupun amal usaha sekolah tidak lagi memanggil mubaligh dari luar muhammadiyah.
“Mereka diharapkan jadi juru dakwah dan pencerah bagi cabang, ranting, AUM sekolah maupun masjid mushola,” katanya.
Ujung tombak Muhammadiyah itu ada di dakwah dan itu dari Majelis Tabligh, pungkasnya.
Baca juga: Muhammadiyah dan Pemerintah Kabupaten Pasuruan Teken Kerjasama Majukan Pasuruan
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pasuruan Achmad Samsoni berpesan agar kemampuan dan kapasitas mubaligh yang nanti akan dibentuk terus diasah.
“Setelah korp terbentuk dilanjutkan dengan pembekalan-pembekalan yang berkelanjutan. Kalau ada ustadz yang memiliki referensi dan pemahaman kitab yang kuat ini ditularkan kepada anggota KMM yang lain,” tutur Samsoni.
Dengan begitu, akan lahir mubaligh handal yang bisa menjawab berbagai persoalan kehidupan yang ditanyakan umat di Kabupaten Pasuruan, imbuhnya.
Selain itu, ia juga berpesan agar Majelis Tabligh mampu membangun sinergi baik dengan majelis-majelis lain dalam mensukseskan dakwahnya, sebagaimana perintah QS. Ali Imran ayat 104.
Samsoni mengingatkan agar anggota KMM juga terus mengasah hatinya, sehingga selain siap secara pemikiran, juga siap secara mental sebagai mubaligh.