Editor Picks

Era Berubah, Umat Islam Tertinggal Ayo Bangkit!

Era Berubah, Umat Islam Tertinggal Ayo Bangkit!

Era Berubah, Umat Islam Masih Jauh Tertinggal, Ayo Bangkit! – Laporan kontributor sinarmu.co


Sinarmu.co – Ketua Umum Pimpinan Pusat Haedar Nashir menyampaikan motivasi agar umat Islam dapat bangkit di era yang serba berubah ini. Hal tersebut ia sampaikan dalam agenda tabligh akbar di SMK Muhammadiyah 1 Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Minggu (1/9).

“Saat ini, kita sebagai persyarikatan dihadapkan pada perkembangan kehidupan yang demikian cepat berubah. Kita tidak membayangkan sekarang hidup di era digital,” tutur Haedar.

Ia melanjutkan, bahwa perkembangan digital tersebut sedikit banyak telah merubah pola hidup manusia sehari-hari. Seolah kita tidak dapat terlepas dari gawai telepon seluler yang ada di genggaman.

“Dengan media sosial sekarang ini, sejak bangun tidur sampai tidur kembali kita tidak bisa lepas dari benda kecil (hp) yang bapak ibu pegang. (Kalau tidak hati-hati) benda kecil inilah yang akan mengendalikan kita,” jelasnya.

Baginya, perubahan tersebut bisa membawa dampak positif dan juga negatif. Positifnya, kita dapat menggali informasi pengetahuan dan khazanah yang membuat hidup lebih baik, menambah ilmu dan wawasan.

Namun di sisi lain, berbagai informasi yang tersedia itu ada ‘virus’ nya. Yaitu hal-hal negatif dan tidak benar yang sama sekali tidak perlu kita ikuti dan harus ditinggalkan.

Selain perubahan era digital tersebut, kini kita semua juga mengalami perubahan lingkungan dan juga tata ruang di berbagai bidang, baik ekonomi, sosial dan politik.

“Apakah kita di tengah perubahan seperti itu berperan sebagai fa’il, pelaku yang mengisi perubahan itu? Atau sebaliknya sebagai maf’ul bih sebagai objek dan konsumen semata?” papar guru besar sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu.

Ia mengatakan bahwa umat Islam saat ini belum menguasai bidang ekonomi, apalagi ihwal energi dan sumber daya alam. Bisa dilihat, siapa sepuluh orang terkaya di Indonesia? Dari sepuluh itu, hanya satu orang yang muslim.

Jika mayoritas masyarakat muslim masih sebagai konsumen, Haedar menambahkan, maka hal itu menunjukkan bahwa umat Islam saat ini masih tertinggal, dan belum bisa berperan signifikan dalam kehidupan berbangsa.

Dirinya pun mengingatkan bahwa pendiri Persyarikatan Muhammadiyah, Ahmad Dahlan pada saat itu bangkit mengawal pembaharuan dan kemajuan.

“Di masa awal, umat dan bangsa Indonesia terjajah, kita bodoh, kita miskin dan tertinggal di berbagai aspek kehidupan. Lalu Muhammadiyah bangkit, bikin sekolah dan pendidikan Islam modern. Menerjemahkan Al-ma’un menjadi gerakan sosial, ekonomi, gerakan kebencanaan,” ungkap Haedar di depan ribuan hadirin pagi itu.

Ia juga menyebut bahwa 23 pahlawan Indonesia pada masa-masa kemerdekaan beririsan dan lahir dari rahim Muhammadiyah. Maka mulai hari ini kita harus mampu bangkit sebagaimana dilakukan Ahmad Dahlan dan para pahlawan kala itu.

“Alhamdulillah (saat ini) kita berada di jalan dan trek yang benar, perguruan kita tingkatkan terus kualitasnya, (begitu juga) kesehatan dan lainnya. Di tengah perkembangan dan persaingan yang ada, (Amal Usaha Muhammadiyah) tidak cukup dengan dikelola secara apa adanya,” jelas Haedar.

About Author

Achmad Fuad Hasyim

Achmad Fuad Hasyim, pemuda kelahiran Pasuruan tahun '94, saat ini menjabat sebagai Ketua LIK PDM dan Ketua PDPM Kabupaten Pasuruan. Ia merupakan salah satu founder SinarMu.co

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *