![Ciptakan Herd Immunity Dunia, Berani Vaksin Itu Hebat](https://i0.wp.com/sinarmu.co/wp-content/uploads/2021/09/apa-kabar-vaksin-merah-putih-ini-penjelasan-konsorsium-pengembang.jpg?resize=540%2C270&ssl=1)
Ciptakan Herd Immunity Dunia, Berani Vaksin Itu Hebat. Penyusun: Vio FHCI kontributor sinarmu.co.
Sinarmu.co – Dinamisnya data pasien positif Covid-19, tetaplah menjadi tumpuan perhatian pentingnya menjaga kesehatan diri dari paparan corona virus disease-19. Salah satunya ialah dengan BERANI VAKSIN. Menurut WHO (world Health Organisation), salah satu cara agar “dunia” lekas sembuh dari wabah ialah dengan menciptakan herd immunity.
Apa itu herd immunity ?
Kekebalan kelompok atau kekebalan populasi (www.who.int), yang mana ianya merupakan konsep yang digunakan untuk imunisasi. Di mana suatu populasi dapat terlindung dari virus tertentu jika suatu ambang cakupan imunisasi tertentu tercapai. Kekebalan kelompok tercapai dengan cara melindungi orang dari virus, bukan dengan cara memaparkan orang terhadap virus tersebut.
Berdasarkan data grafis di situs Our World Data per 21 Agustus 2021 menunjukkan Indonesia berada di urutan keempat negara dengan penduduk terbanyak yang sudah divaksin yaitu 56.99 juta orang (31,21 juta sudah dua dosis dan 25.78 juta baru satu dosis). Di Urutan pertama ada India dengan 448,29 juta (128,07 juta dua dosis, 320,22 juta satu dosis). Urutan kedua ditempati Amerika Serikat dengan 200,95 juta (170,41 juta dua dosis dan 30,54 juta satu dosis). Urutan keempat ada Brasil dengan 124,76 juta (53,24 juta dua dosis, 71,52 satu dosis).
Namun jika dihitung berdasarkan persentase jumlah penduduk maka Indonesia masih tertinggal dibanding negara lain, yaitu berada di urutan ke-19 dengan 21 persen warga yang sudah divaksinasi (11 persen dua dosis, 9,4 persen satu dosis). Di urutan pertama ditempati Uni Emirat Arab dengan 84 persen dari jumlah penduduk (74 persen dua dosis, 10 persen satu dosis). (www.merdeka.com)
Atas paparan data tersebut di atas, apabila kita berpikir secara logika, bagaimana Indonesia ingin “bebas” covid-19 jika masyarakatnya masih enggan untuk divaksin ?
Padahal vaksin melatih sistem imun kita untuk menciptakan protein yang dapat melawan penyakit, yang disebut ‘antibodi’, seperti jika kita terpapar pada suatu penyakit, tetapi perbedaan pentingnya adalah bahwa vaksin bekerja tanpa membuat kita sakit.
Orang yang telah diimunisasi terlindung dari penyakit yang bersangkutan dan tidak dapat menyebarkannya. Sehingga memutus rantai penularan.
Dalam konsep kekebalan kelompok, sebagian besar penduduk diimunisasi. Sehingga menurunkan jumlah keseluruhan virus yang dapat menyebar ke seluruh populasi. Alhasil, tidak semua orang perlu diimunisasi agar terlindungi. Hal ini membantu memastikan bahwa kelompok-kelompok rentan yang “tidak dapat” (kondisi dengan penyakit tertentu atau kondisi lainnya yang menyebabkan ia tidak boleh divaksin) diimunisasi tetap aman.
Persentase orang yang perlu memiliki antibodi untuk mencapai kekebalan kelompok terhadap suatu penyakit berbeda-beda dari satu penyakit ke penyakit lain. Sebagai contoh, untuk mencapai kekebalan kelompok terhadap campak, sekitar 95% populasi harus diimunisasi. 5% penduduk lain akan terlindungi karena campak tidak akan menyebar di antara orang-orang yang diimunisasi. Untuk polio, ambangnya adalah sekitar 80%.
“Mencapai kekebalan kelompok dengan vaksin yang aman dan efektif membuat penyakit semakin jarang dan menyelamatkan nyawa,” ulas Peneliti Kepala WHO, Dr. Soumya Swaminathan yang dikutip dalam laman www.who.int.
Setelah paham betapa pentingnya peran vaksinasi terhadap “lingkungan”, sekarang saatnya kita “ngasih paham” tentang dunia seputar vaksin. Mulai dari definisi, cara kerja dan sebagainya, yang mana hal tersebut kami kutip dari www.who.int, www.unicef.org, Covid19.go.id, dan covid19.muhammadiyah.id.
![](https://i0.wp.com/sinarmu.co/wp-content/uploads/2021/09/IMG-20210628-WA0030.jpg?resize=483%2C315&ssl=1)
Vaksin Adalah
Produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme atau bagiannya atau zat yang dihasilkannya yang telah diolah sedemikian rupa sehingga aman, yang apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. (Covid19.go.id).
Vaksin bukanlah obat, vaksin mendorong pembentukan kekebalan spesifik tubuh agar terhindar dari tertular ataupun kemungkinan sakit berat. Vaksin akan merangsang pembentukan kekebalan terhadap penyakit tertentu pada tubuh seseorang. Tubuh akan mengingat virus atau bakteri pembawa penyakit, mengenali dan tahu cara melawannya.
Manfaat Vaksinasi Bagi Tubuh
Memberikan kekebalan spesifik terhadap suatu penyakit tertentu sehingga apabila suatu saat “berpapasan” dengan penyakit tersebut, maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Tentu, apabila seseorang tidak mendapatkan vaksinasi maka ia tidak akan memiliki kekebalan spesifik terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi tersebut.
Sebagai catatan imbuhan, walau sudah divaksin, jangan lupa untuk tetap menerapkan perilaku 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas) sebagai upaya perlindungan yang bisa kita lakukan agar terhindar dari penyakit Covid-19.
Bukti Bahwa Vaksin Bisa Melindungi Kita dari Penyakit Menular
Vaksinasi tidak hanya bertujuan untuk memutus rantai penularan penyakit dan menghentikan wabah saja, tetapi juga dalam jangka panjang untuk mengeliminasi bahkan mengeradikasi (memusnahkan/ menghilangkan) penyakit itu sendiri.
Sebagai bukti bahwa vaksin mampu menghentikan perkembangan virus ialah, Indonesia memiliki sejarah panjang dalam upaya penanggulangan penyakit menular dengan vaksinasi atau imunisasi.
Indonesia juga berkontribusi terhadap penanggulangan penyakit di muka bumi ini melalui pemberian vaksinasi. Sebagai contoh sejak pertama kali imunisasi cacar dicanangkan pada tahun 1956, akhirnya penyakit cacar bisa dieradikasi yaitu dimusnahkan atau dihilangkan di seluruh dunia pada tahun 1974 sehingga pelaksanaan imunisasi cacar dihentikan pada tahun 1980. (www.who.int)
Pun demikian dengan polio, sejak imunisasi polio dicanangkan pertama kali tahun 1980, Indonesia akhirnya mencapai bebas polio tahun 2014. Saat ini dunia, termasuk Indonesia sedang dalam proses menuju eradikasi (pemberantasan) polio yang ditargetkan pada tahun 2023.
Contoh lain Indonesia dengan upaya gencar pemberian imunisasi tetanus pada bayi dan anak (melalui vaksin DPTHB-Hib DT dan Td) serta pada Wanita Usia Subur (vaksin Td), Indonesia akhirnya mencapai status eliminasi tetanus maternal dan neonatal tahun 2016.
![](https://i0.wp.com/sinarmu.co/wp-content/uploads/2021/09/image.png?resize=537%2C451&ssl=1)
Sebelum Vaksin, Perlukah Kita Cek Kesehatan ?
Meskipun tidak diwajibkan, sasaran dapat memeriksakan terlebih dahulu kondisi kesehatannya sebelum datang ke tempat pelayanan vaksinasi COVID-19. Di tempat pelayanan vaksinasi, juga akan dilakukan skrining/penapisan sebelum vaksinasi yaitu berupa pemeriksaan fisik meliputi cek suhu tubuh dan tekanan darah serta penggalian informasi status kesehatan sasaran melalui pertanyaan standar yang akan diajukan petugas kesehatan.
Salah satu tips juga, yaitu jujur kepada tenaga kesehatan ketika melakukan screening sebelum vaksinasi. Hal tersebut akan berpengaruh kepada efek yang akan didapat setelah vaksin. Biasa disebut dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) merupakan semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, menjadi perhatian dan diduga berhubungan dengan imunisasi.
Jadi, apabila kita jujur dengan kondisi kesehatan tubuh kita, maka dokter akan dengan mudah memberikan tips perawatan kesehatan dan memberi tahu penanganan pertama apabila terjadi KIPI. Serta jangan ragu untuk mengkomunikasikan kondisi kesehatan kepada dokter atau tenaga kesehatan ketika screening.
Apakah Vaksinasi Covid-19 itu Aman ?
Vaksin yang diproduksi masal sudah melewati proses yang panjang dan harus memenuhi syarat utama yakni: Aman, Ampuh, Stabil dan Efisien dari segi biaya.
Aspek keamanan vaksin dipastikan melalui beberapa tahapan uji klinis yang benar dan menjunjung tinggi kaidah ilmu pengetahuan, sains dan standar-standar kesehatan. (Covid19.go.id)
Pemerintah hanya menyediakan vaksin Covid-19 yang terbukti aman dan lolos uji klinis, serta sudah mendapatkan Izin Penggunaan Pada Masa Darurat (Emergency Use of Authorization/EUA) dari BPOM.
Secara umum, efek samping yang timbul dapat beragam pada umumnya ringan dan bersifat sementara, dan tidak selalu ada, serta bergantung pada kondisi tubuh. Efek seperti demam dan nyeri otot atau kemerahan pada bekas suntikan adalah hal yang wajar namun tetap perlu dimonitor.
Manfaat vaksin jauh lebih besar dibandingkan risiko sakit karena terinfeksi bila tidak divaksin. Apabila terjadi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), dapat dilaporkan kepada Fasyankes (Fasilitas Pelayanan Kesehatan) tempat pemberian vaksinasi, kemudian akan ditindaklanjuti oleh focal point yang ada di masing-masing Dinas Kesehatan dan dikaji oleh Komite Pengkajian dan Penanggulangan KIPI yang ada di setiap daerah maupun Nasional.
Indonesia menjadikan pelaksanaan vaksinasi C0vid-19 sebagai bagian dari strategi penanggulangan pandemi Covid-19, dimana pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari kesakitan dan kematian akibat Covid-19.
Setelah seseorang mendapatkan vaksinasi, dibutuhkan waktu untuk pembentukan kekebalan. Kekebalan optimal hanya akan terbentuk bila seseorang mendapat dosis lengkap sesuai jadwal yang dianjurkan. Selama cakupan vaksinasi belum luas, kekebalan kelompok belum terbentuk, potensi penularan masih tinggi. Karena itu, sekalipun telah dilakukan vaksinasi, masyarakat tetap harus mematuhi dan menjalankan protokol Kesehatan 5M. Di sisi lain, Pemerintah juga tetap akan menggiatkan kegiatan 3T (Test, Tracing, dan Treatment) untuk penanggulangan Covid-19.
Dengan diperkuatnya imunitas masyarakat, produktivitas juga akan meningkat sehingga meminimalkan dampak ekonomi dan sosial yang selama ini menjadi salah satu isu utama pandemi Covid-19 disamping kesakitan dan kematian.
Jadi, apakah kamu masih ragu-ragu ?
Generasi dan masyarakat CERDAS seharusnya sudah tidak boleh ragu, apalagi dengan tujuan untuk menjaga kebaikan terhadap diri sendiri dan orang lain. Jadi, BERANI VAKSIN ITU HEBAT !!!
VAKSIN ITU AMAN !!!
JADILAH SALAH SATU INSAN BERSEJARAH dalam MEWUJUDKAN HERD IMMUNITY DUNIA
Referensi :
www.merdeka.com
Covid19.go.id
www.who.int
www.unicef.org
covid19.muhammadiyah.id.
sinarmu.co akar10
Ciptakan Herd Immunity Dunia, Berani Vaksin Itu Hebat